Kapasitas Pernapasan dan pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh
Apa kabar anak-anak semua, semoga kita selalu diberikan perlindungan, kesehatan dan hidayah dari Allah subhanallah wa ta'ala. aamiin ya robbal aalamiin.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. menjelaskan kapasitas pernapasan dalam paru-paru
2. menghitung kapasitas pernapasan dalam paru-paru
3. menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan
4. menjelaskan mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh
5. Menganalisis hubungan antara gangguan dengan proses yang terjadi pada sistem pernapasan
A. Kapasitas Pernapasan dalam paru-paru
Dalam keadaan normal, volume udara inspirasi dan udara ekspirasi ±500 mL, dan disebut udara pernapasan atau volume tidal. Volume tidal dapat berubah, tergantung aktivitas tubuh. Dari 500 mL udara tersebut, pada umumnya 350 mL sampai di paru-paru, sedangkan 150 mL hanya sampai di saluran pernapasan.
Dengan menarik napas dalam-dalam, olahragawan dapat menambah udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi ±1500 mL dan menambah udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) mrnjadi ±1.500 mL. Sementara itu, ±1.000 mL udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru tidak dapat diekspirasikan, disebut udara residu.
Perhatikan Gambar Grafik di bawah ini!
Dari gambar Grafik Volume Udara paru-paru di atas, kita dapat mengetahui bahwa jumlah udara pernapasan kita antara 500 mL-3.500 mL, yaitu 500 mL volume tidal ditambah 1.500 mL udara suplementer dan 1500 mL udara komplementer. Jumlah udara pernapasan 3.500 mL inilah yang disebut kapasitas vital paru-paru.
Kapasitas vital seseorang tidak sama, ada yang mencapai ±4.000 mL karena dapat menambah udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) hingga 2.000 mL, bergantung pada kondisi tubuh dan latihan pernapasan.
B. Pertukaran Gas O2 dan CO2 dalam tubuh
Difusi oksigen dari paru-paru ke sel-sel jaringan tubuh terjadi akibat perbedaan tekanan oksigen (O2). Pada waktu tekanan udara luar satu atmosfer (760 mmHg), besarnya tekanan oksigen di paru-paru ±150 mmHg. di vena ±40 mmHg, dan di jaringan ±40 mmHg, sehingga oksigen dapat berdifusi ke sel-sel jaringan tubuh.
Perhatikan tabel persentase udara yang keluar dan masuk ke paru-paru di bawah ini.
a. Pengangkutan oksigen (O2)
Pengangkutan oksigen dalam tubuh dilakukan oleh hemoglobin (Hb) dan plasma darah. Sebagian besar oksigen diangkut oleh Hb dalam bentuk oksimioglobin (tersimpan dalam otot) dan oksihemoglobin (tersimpan dalam darah merah); hanya 2-3% saja oksigen yang terlarut dalam plasma.
Proses pengikatan dan pelepasan O2 ini dipengaruhi oleh :
1) kadar O2
2) kadar CO2
3) tekanan O2
b. Pengangkutan karbon dioksida (CO2)
Proses oksidasi/pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2 sebagai hasil respirasi sel yang kemudian akan diangkut lewat akpiler vena darah menuju alveolus. CO2 dalam alveolus akan dikeluarkan melalui paru-paru dan dihembuskan melalui hidung.
Setelah kalian telah mempelajari materi di atas silahkan kerjakan tugas mandiri berikut, tuliskan jawabannya di kolom komentar:
1) Apakah ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa? Jelaskan?
2) Apakah sajakah faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang?
3) Jelaskan bagaimana keterkaitan antara pasien Covid 19 dengan gangguan pada proses pernapasan?
Semangat belajar anak-anak semua
Wassalam mualaikum warahmatulahi wabarakatuh
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih besar karena melakukan aktivitas yang berat dibanding dengan orang yang melakukan aktivitas biasa.
BalasHapus2. Usia, jenis kelamin, aktivitas, posisi tubuh, tinggi badan, dan berat badan.
3. Pasien Covid-19 adalah pasien yang terkenan infeksi virus Corona. Virus Corona ini dapat menyerang/menginfeksi saluran pernapasan yang menyebabkan pasien Covid - 19 mempunyai gangguan pernapasan ringan sampai sedang seperti flu hingga infeksi pernapasan berat seperti pneumonia.
Cheryl Arlintang - XI MIPA 4
Talitha Cahya//32//XI MIPA 3
BalasHapus1. Ada, karena pada saat berolah raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras,dibandingkan sesorang beraktivitas biasa yang sedikit membutuhkan peningkatan kebutuhan oksigen sehingga kurang melatih otot - otot pernapasan.
2. Usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan paru - paru bagi setiap orang.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Muhammad Ibnu Dzikraa F (24)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada, kapasitas udara orang yang beraktivitas biasa lebih kecil dibandingkan kapasitas udara olahragawan hal itu dikarenakan olahragawan sudah terbiasa dengan aktivitas yang berat
2. Jenis kelamin, usia, kegiatan, posisi tubuh
3. COVID-19 adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan manusia, dan dapat menyerang siapapun dalam segala jenis usia. Virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Sama dengan penyakit corona lainnya seperti SARS, MERS, dan flu biasa, COVID-19 adalah penyakit pernapasan, sehingga biasanya paru-paru yang akan terkena lebih dulu.
NABILLA JIHAN SYAHFITRI NOOR (19) // XI MIPA 5
BalasHapus1. Ada, olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang lebih tinggi dari pada orang biasa. Mereka sudah terbiasa melakukan aktivitas yang membutuhkan energi dan oksigen yang lebih banyak dari pada aktivitas biasa sehingga mereka harus melatih kemampuan bernapas mereka. Akibatnya, kapasitas paru2 mereka lebih tinggi dari pada orang biasa.
2. - Aktivitas
- Usia
- Jenis Kelamin
- Posisi tubuh
3. Covid 19 mengakibatkan inflamasi pada saluran pernapasan dan paru sehingga terjadi penyempitan saluran pernapasan dan paru2. Akibatnya, terjadi penurunan kapasitas paru2 dalam menampung udara, udara yang dapat dihirup semakin sedikit dan penderita akan menderita sesak napas.
Alysia Balgis (03)
BalasHapusXI MIPA 3
1. ada, karena pada saat orang yang memiliki aktivitas lebih banyak seperti olahragawan, maka kapasitas paru-parunya akan lebih besar dari pada yang memiliki aktivitas sedikit.
2. Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada (compliance paru).
Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Misalnya, masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruhh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru.
Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
ADINDA PUTRI CAMELIA(2)//XI MIPA 4
BalasHapus1. Kebutuhan akan oksigen berbeda-beda bagi setiap manusia, tergantung pada banyak sedikitnya tenaga atau energi yang dibutuhkan. Hal tersebut membuat kebutuhan oksigen pada atlet lebih tinggi dibandingkan nonatlet dan terdapat perbedaan pada setiap atlet pada berbagai macam cabang olahraga. Kapasitas vital paru adalah jumlah udara maksimal pada ekspirasi yang kuat setelah inspirasi maksimal.
2. Faktor utama kapasitas pernapasan adalah bentuk usia, jenis kelamin, anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas, kekuatan otot pernapasan, pengembangan paru dan rangka dada.
3. Covid 19 menyerang saluran pernafasan, pasien yang terkena infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas, seperti pneumonia, MERS, dan SARS.
Rayya Az Zahra Rionanda - XI MIPA 3
BalasHapus1. Ya ada, olahragawan memiliki kapasitas udara yang kuat dan lebih besar dari orang yang beraktivitas biasa. Olahragawan memiliki kapasitas udara yang kuat dan lebih besar karena dapat memberikan kemampuan untuk menghirup udara lebih banyak, sehingga otak dan ototnya menerima asupan oksigen yang cukup untuk berolahraga berat.
2. Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, aktivitas fisik, posisi tubuh, tinggi dan berat badan.
3. Cara kerja virus ini ialah menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya sudah terinfeksi akan mengalami gangguan pernapasan
Aneke Apriliana
BalasHapusXI MIPA 3 (06)
1. Ya, terdapat perbedaan antara olahragawan dan orang yang beraktifitas biasa. Karena olahrawagawan memiliki aktifitas yang lebih banyak dan lebih berat olehkarena mereka terus bergerak dan berlatih sehingga kapasitas udara yang dimiliki lebih banyak dibandingkan orang yang beraktifitas biasa.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang antara lain adalah :
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Status gizi
4) Kondisi kesehatan
5) Riwayat penyakit
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan hingga infeksi paru-paru yang berat. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering, lalu virus dengan merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator).
Anggi Novitri
BalasHapus07 / XI MIPA 3
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki oleh olahragawan lebih besar dibanding dengan orang yang melakukan aktivitas biasa, hal ini dikarenakan olahragawan melakukan kegiatan yang berat sehingga mereka harus melatih kemampuan bernapas mereka.
2. Umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3. Pasien Covid-19 merupakan orang yang terpapar atau yang terkena Virus Covid-19 ini. Sebagian besar kasus, virus Covid-19 ini menyerang atau menginfeksi saluran pernapasan, sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Dani Harsalisman F P
BalasHapusXI MIPA 4
1) Berbeda, terlebih Kapasitas vital paru2 setiap orang berbeda ditambah dengan olahraga yang dimana paru parunya sering dilatih yang membuat kapasitas vital paru2nya lebih besar daripada non atlit.
2) Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi
3) Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru.
Zakiyya Asha (35)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada, semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin besar kapasitas vital paru. Karena berolahraga melibatkan banyak otot yang menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen dibanding beraktivitas biasa
2. Posisi tubuh, jenis kelamin, usia, penyakit paru-paru, dan aktivitas yang dilakukan.
3. Virus Covid-19 menyerang paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan seorang pasien Covid-19 kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
AISYAH HANNINA LISTYANA (02)
BalasHapusXI MIPA 3
1. Ada perbedaan kapasitas vital pada olahragawan dan orang yang beraktivitas biasa. Karena olahragawan memiliki aktivitas yang lebih banyak dan lebih berat oleh karena itu mereka terus bergerak dan berlatih sehingga kapasitas udara yang dimiliki lebih banyak dibandingkan orang yang beraktivitas biasa
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status gizi
d. Kondisi kesehatan
e. Riwayat penyakit
f. Kebiasaan merokok
g. Kebiasaan olahraga
h. Riwayat pekerjaan
3. Pasien yang menderita ARDS (gangguan pernafasan akut) mengalami kerusakan pada dinding kantung udara di paru-paru mereka yang membantu oksigen masuk ke dalam sel darah merah kita. Itulah yang disebut kerusakan alvelolar difus. Virus corona ini merusak sel-sel dinding dan selaput alveolus serta kapiler. Kerusakan kapiler juga menyebabkan mereka membocorkan protein plasma yang menambah ketebalan dinding. Akibatnya dinding alveolus menjadi lebih tebal dari yang seharusnya. Semakin tebal dinding ini, semakin sulit untuk mentransfer oksigen, semakin Anda merasa sesak napas, dan semakin banyak Anda mulai bergerak menuju penyakit parah dan mungkin kematian.
MARSHAZETA RIZKY AULIA (19) XI MIPA 3
BalasHapus1. Ada, karena intensitas tinggi berolahraga secara rutin melatih otot pernafasan olahragawan sehingga kapasitas oksigennya lebih banyak. Sedangkan intensitas rendah berolahraga yang tidak sesering olahragawan membuat otot pernafasan orang biasa berkapasitas oksigen lebih sedikit.
2. Usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kebiasaan berolahraga, aktivitas rutin dan kondisi kesehatan.
3. COVID-19 adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan, wajar bila pasien COVID-19 pernapasannya terganggu. Pada sebagian besar kasus, COVID-19 hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia.
Andini Agustin (05)
BalasHapusXI MIPA 3
1. Ya, ada perbedaan nya. Kapasitas udara yang dimiliki oleh olahragawan biasa nya lebih banyak daripada orang yang beraktivitas biasa. Karna salah satu faktor pengaruh banyak atau sedikit nya kapasitas udara adalah aktivitas fisik, olahragawan sering melakukan aktivitas fisik yanv menyebabkan kapasitas udara nya lebih banyak daripada orang yana beraktivitas biasa.
2. Kapasitas vital paru paru merupakan volume udara yang bisa dikeluarkan oleh paru paru, setelah melakukan ekspirasi maksimal. Terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi kapasitas vital paru.
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Posisi tubuh
4. Kebiasaan merokok
5. Aktifitas fisik
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan hingga infeksi paru-paru yang berat. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering, lalu virus dengan merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator).
Aqilla Maya A (04)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada. Kapasitas udara, terutama kapasitas vital paru seorang olahragawan cenderung lebih tinggi dibanding orang yang beraktivitas biasa. Hal ini didapatkan karena frekuensi latihan yang baik dan teratur. Kapasitas paru yang maksimal sangat penting bagi olahragawan agar memiliki daya tahan tubuh yang baik saat pertandingan.
2. Jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, aktivitas, posisi tubuh, riwayat penyakit, kondisi kesehatan, status gizi, dan kebiasaan merokok.
3. Virus Covid-19 menyerang organ dan jaringan yang berfungsi dalam pernafasan, sehingga pengidapnya mengalami gangguan pernafasan. Organ pernafasan yang diserang virus ini bisa berbeda-beda tiap pasien. Ada yang menyerang tenggorokan, paru-paru, dan saluran udara. Bahkan dampak virus ini bisa menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru.
Davina Trianda Ayunita (7)
BalasHapusXI MIPA 5
1. ada, karena pada saat orang yang memiliki aktivitas lebih banyak seperti olahragawan, maka kapasitas paru-parunya akan lebih besar dari pada yang memiliki aktivitas sedikit.
2. Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, aktivitas fisik, posisi tubuh, tinggi dan berat badan.
3. COVID-19 adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan, wajar bila pasien COVID-19 pernapasannya terganggu. Pada sebagian besar kasus, COVID-19 hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia.
Nanda Melya Hapsari(26)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki oleh sorang binaragawan lebih banyak dari pada orang yang beraktivitas biasa, hal ini dikarenakan seorang binaragawan memerlukan lebih banyak menghirup oksigen untuk otak dan ototnya sehingga bisa berlatih dan berolahraga berat serta meningkatkan daya tahan tubuh.
2. faktor-faktornya antara lain adalah usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, status gizi, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit.
3. karena organ-organ yang diserang oleh virus covid 19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Nama : Andhika Prasetyo
BalasHapusKelas : XI MIPA 3
1. Ada, Pada saat berolah raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras. Sehingga kapasitas oksigen olahragawan lebih banyak dibandingkan orang yang beraktivitas biasa.
2. Jenis kelamin, usia, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tinggi dan berat badan.
3. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia)
Naila Amani Fatiha Putri (22)
BalasHapusXI MIPA 3
1. ya ada, perbedaan kapasitas vital olahragawan biasanya lebih banyak dibandingkan dengan yang ber aktifitas biasa, karena olahragawan melakukan banyak aktifitas fisik dan melakukan biasanya lebih berat dibandingkan dengan orang yang ber aktifitas biasa, dan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas udara adalah aktifitas fisik atau kebiasaan olahraga.
2. usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga
3. Virus Corona atau Covid19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dari yang ringan hingga hingga infeksi paru-paru yang berat. virus ini merusak jaringan pada paru-paru dan membuat paru-paru menjadi bengkak sehingga membuat paru-paru lebih sulit untuk memasok oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan atau ventilator.
Virginia Michelle (33)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada. aktifitas fisik seorang olahragawan lebih berat dibandingkan orang lain yang bukan olahragawan. Hal ini membuat kapasitas vital paru paru seorang olahragawan lebih besar dibandingkan kapasitas vital paru paru orang biasa
2. dibandingkan orang yang beraktivitas biasa.
2. Jenis kelamin, usia, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tinggi dan berat badan.
3. COVID 19 adalah penyakit yang menyerang organ vital pernapasan. maka seseroang yang terkena penyakit ini akan merasakan sesak nafas karena kurangnya pasokan udara pada paru paru yang terhambat karena salurannya terganggu
ANGELLINE SILVA 02 XI.MIPA 1
BalasHapus1. Ada perbedaan kapasitas vital pada olahragawan dan orang yang beraktivitas biasa. Karena olahragawan memiliki aktivitas yang lebih banyak dan lebih berat oleh karena itu mereka terus bergerak dan berlatih sehingga kapasitas udara yang dimiliki lebih banyak dibandingkan orang yang beraktivitas biasa
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status gizi
d. Kondisi kesehatan
e. Riwayat penyakit
f. Kebiasaan merokok
g. Kebiasaan olahraga
h. Riwayat pekerjaan
3. karena organ-organ yang diserang oleh virus covid 19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
terimakasih atas jawabannya
HapusFigo Putra Sandra Almaretha XI IPA 1
BalasHapus1. Lebih intensifnya kegiatan olahragawan membuat paru paru mereka berkapasitas lebih besar daripada kebanyakan.
2. Macam-macam. Usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga.
3. Target penyakit tersebut adalah sistem pernapasan. maka seseorang yang terkena penyakit ini akan merasakan sesak nafas karena kurangnya pasokan udara pada paru paru yang terhambat karena salurannya terganggu
Kania Fitriani Putri Atmaja
BalasHapusXI MIPA 1 / 19
Jawaban
1. Ada. Olahragawan cenderung lebih memiliki kapasitas udara yang jauh lebih besar daripada orang yang beraktivitas normal. Hal ini dikarenakan para olahragawan lebih banyak melakukan aktivitas fisik yang melatih otot dan kekuatan yang membuatnya memerlukan oksigen lebih banyak dari orang yang beraktivitas normal.
2.- Usia
- Jenis kelamin
- Bentuk anatomi tubuh tiap orang yang berbeda
- Kekuatan otot pernapasan
- Compliance paru
3.Saat virus COVID - 19 berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Akibatnya, pneumonia dapat timbul. Oleh karena itu, oranf yang mengalaminya harus menggunakan ventilator agar pernapasannya tetap stabil. Namun, belum tentu juga dengan adanya bantuan ventilator, orang yang mengalaminya dapat selamat.
ZHAFIRA CHAERUNNISSA
BalasHapusXI MIPA 1 (35)
1. Ada, karena pada saat berolah raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras,dibandingkan sesorang beraktivitas biasa yang sedikit membutuhkan peningkatan kebutuhan oksigen sehingga kurang melatih otot - otot pernapasan.
2. Usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan paru - paru bagi setiap orang.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus Covid-19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
terimakasih atas jawabannya
HapusManavia Alexandra Amory
BalasHapusXI MIPA 2
Absen: 21
1. Ada. Nilai kapasitas vital paru pada berbagai macam atlet cabang olahraga memiliki nilai diatas rata-rata individu dikarenakan latihan fisik mampu meningkatkan kemampuan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas vital paru.
2. Jenis kelamin, usia, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tinggi dan berat badan, serta riwayat penyakit paru.
3. Virus COVID-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Penderita COVID akan mengalami gejala batuk dan sesak napas mulai dari tingkat ringan hingga berat seperti gejala pneumonia. Hal ini dikarenakan infeksi virus pada organ dan saluran pernapasan yang menyebabkan kurangnya pasokan O2 ke paru-paru.
Alma Arumi Assegaf (02)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan
dan pengembangan paru dan rangka dada (compliance paru).Pada saat berolahraga terjadi kerjasama berbagai otot
tubuh yang ditandai dengan perubahan kekuatan otot, kelenturan otot, kecepatan reaksi, ketangkasan, koordinasi
gerakan dan daya tahan (endurance) sistem kardiorespirasi. Nilai kapasitas vital paru pada berbagai macam atlet
cabang olahraga berbeda-beda namun tetap memiliki nilai diatas rata-rata individu dikarenakan latihan fisik mampu
meningkatkan kemampuan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas vital paru. Jadi nilai kapasitas vital
paru pada atlet lebih baik daripada non-atlet dan juga nilai kapasitas vital paru pada atlet yang lebih dominan
menggunakan otot ekstremitas bagian atas lebih tinggi dari pada atlet yang dominan menggunakan otot
ekstremitas bagian bawah dengan nilai >4,2 liter. Jadi kesimpulannya adalah terdapat peningkatan kapasitas vital
paru pada individu yang memiliki aktivitas fisik lebih berat (atlet) dibanding non-atlet, dan terdapat perbedaan nilai kapasitas vital paru
pada atlet yang aktif menggunakan otot ekstremitas atas dan atlet yang menggunakan otot ekstremitas bawah.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, kebiasaan, anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada (compliance paru).
3. Virus corona menyerang kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Organ yang terinfeksi ini bisa berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya. Misalnya, masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruhh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Nama : Wahyu Ilham Fadhilah
BalasHapusKelas : 11 Mipa 3
1. Ya ada, karena olahragawan memiliki aktivitas yang lebih berat dari pada orang yang beraktivitas seperti biasa. Oleh karena itu kapasitas udara yang dibutuhkan oleh olahragawan lebih banyak ketimbang dengan orang yang beraktivitas seperti biasa.
2. Usia, jenis kelamin, aktivitas, posisi tubuh, tinggi badan, dan berat badan.
3. Corona COVID-19 adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan manusia, dan dapat menyerang siapapun dalam segala jenis usia. Virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Anggraeni Raysa Trinita (08) - XI MIPA 3
BalasHapus1. Yaa ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. Terdapat beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan dan status gizi.
3. Pasien Covid19 merupakan orang yang terkena virus Covid19, sebagian besar virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu, namun adapula infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, middle- east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS) penyakit ini biasanya akan menyerang paru-paru terlebih dahulu.
Azizah Hannani Listyani (04)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Ada perbedaanya yaitu pada saat berolah raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras dari pada aktivitas biasa. Untuk mengatasi kebutuhan ekstra ini, tubuh merespon dengan bernapas lebih dalam dan lebih sering untuk mengambil oksigen yang dibutuhkan. Kecepatan pernapasan yang meningkat juga memfasilitasi pengantaran oksigen ke dalam aliran darah, yang kemudian diangkut ke otot-otot yang bekerja.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status gizi
d. Kondisi kesehatan
e. Riwayat penyakit
f. Kebiasaan merokok
g. Kebiasaan olahraga
h. Riwayat pekerjaan
3. SARS-CoV-2 sangat agresif menyerang saluran napas bagian atas, tenggorokan, sinus, dan rongga mulut dibandingkan dengan flu. Sebagai akibatnya, infektivitasnya lebih besar. Setiap infeksi virus corona dimulai dari sistem pernapasan melalui droplet atau benda yang terkontaminasi. Covid 19 bisa menginfeksi saluran pernapasan atas yang biasanya menyumbat paru-paru Namun, dampak yang disebabkan virus corona pada paru-paru sangat bergantung pada tingkat keparah infeksinya. Bila seseorang berada dalam kelompok berisiko tinggi , infeksi COVID-19 pada paru-paru bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini dapat membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga membutuhkan alat bantu pernafasan atau ventilator.
terimakasih atas jawabannya
HapusNazhira Haliza Putri (28)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Tentu ada, karena pada saat berolah raga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen (O2) dan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida (CO2) karena otot-otot bekerja lebih keras. Sementara orang yang beraktivitas biasa, otot-ototnya tidak bekerja terlalu keras sehingga tubuhnya tidak membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebanyak seseorang yang rutin berolahraga.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang di antara lain adalah usia, jenis kelamin, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, tinggi dan berat badan, dan riwayat penyakit paru.
3. Organ atau sistem yang paling pertama di serang oleh Virus Corona atau COVID-19 ini adalah paru-paru atau sistem pernapasan. Hal ini sudah tampak jelas dengan gejala yang pada umumnya muncul pada pasien COVID-19 seperti flu dan sesak napas. Itulah sebabnya orang-orang yang sudah memiliki gangguan pernapasan bawaan seperti asma dan kanker paru-paru sangat disarankan untuk selalu beraktivitas di dalam rumah pada masa pandemi COVID-19 ini karena mereka jauh lebih rentan untuk terinfeksi dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki gangguan pada sistem pernapasan.
NAFIRA PRATIKNO (24)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ya, terdapat perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa. Aktivitas fisik seorang olahragawan cenderung lebih banyak dan lebih berat dibandingkan orang biasa. Dengan lebih intensifnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh olahragawan, kapasitas udara, terutama kapasitas vital paru seorang olahragawan menjadi cenderung lebih tinggi dibanding orang yang beraktivitas biasa.
2. Aktivitas fisik, usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, tinggi badan, dan berat badan.
3. Virus Covid-19 adalah virus yang menyerang atau menginfeksi organ-organ sistem pernapasan. Bagi para pasien/penderita covid-19 yang saluran atau sistem pernapasannya terganggu dan terinfeksi oleh virus ini, tentunya akan mengalami kesulitan bernapas (sesak napas).
Nama: KARDANA TRI PAMUNGKAS
BalasHapusKelas: 11 MIPA 4
No. Absen: 14
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa. Hal ini terjadi dikarenakan olahragawan sering melakukan latihan fisik lebih keras daripada orang yang beraktivitas biasa.
2. Usia, jenis kelamin, aktivitas, tinggi badan, berat badan, kebiasaan merokok, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, status gizi
3. Virus Covid-19 menyerang paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan seseorang pasien Covid-19 kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
Tazkia Mutiara Rabbani (33) XI MIPA 2
BalasHapus1. ada, karena pada saat orang yang memiliki aktivitas lebih banyak seperti olahragawan, maka kapasitas paru-parunya akan lebih besar dari pada yang memiliki aktivitas sedikit.
2. Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3. banyak pasien yang mengalami gangguan pernapasan kemudian dikonfirmasi terinfeksi virus corona dan mengidap Covid-19.
Hal itu ternyata bisa terjadi karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Muhammad Arief Saputra (22)
BalasHapusXI MIPA 1
1) Pada saat beraktivitas atau berolahraga, tubuh kita lebih banyak menggunakan oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena pada saat beraktivitas atau berolahraga otot-otot kita bekerja dengan extra. sehingga tubuh memiliki cara untuk mengatasi kebutuhan udara ini dengan cara otak merespon paru-paru kita untuk menarik nafas lebih dalam dan lebih sering untuk mengambil oksigen yang diperlukan. Kecepatan pernafasan yang meningkat ini juga berguna untuk memfasilitasi pengantaran oksigen ke dalam aliran darah yang kemudian di angkut ke otot-otot yang bekerja. Lain halnya dengan orang yang melakukan aktivitas biasa yang cenderung tidak terlalu membutuhkan kadar oksigen lebih, sehingga pada saat kita melakukan aktivitas berat atau berolahraga kapasitas paru-paru kita naik dengan signifikan karena ada respon dari otak untuk mencukupi kadar oksigen dalam tubuh sedangkan pada saat kita melakukan aktivitas biasa kapasitas paru-paru kita tetap berada pada angka normal yaitu 4500cc.
2) Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru pada seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan pada seseorang, riwayat penyakit yang di alami, tingkat pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta gizi harian yang dipenuhi.
3) Covid 19 merupakan virus yang meyerang pada sistem pernafasan manusia. Virus ini menyerang kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernafas, sehingga pasien yang organ pernafasan nya terinfeksi covid 19 ini akan mengalami kesulitan dalam bernafas dan bila tidak di lakukan tindakan medis maka akan menyebabkan kerusakan pada organ paru-paru bahkan mengakibatkan komplikasi pada organ lainnya yang memiliki penyakit bawaan atau (komorbid).
terimakasih atas jawabannya
HapusAlegra Mutia Susilo (1)
BalasHapusXI MIPA 2
(1) Ada. Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru serta rangka dada (compliance paru). Pada saat berolahraga terjadi kerjasama berbagai otot tubuh yang ditandai dengan perubahan kekuatan otot, kelenturan otot, kecepatan reaksi, ketangkasan, koordinasi gerakan dan daya tahan (endurance) sistem kardiorespirasi.
Nilai kapasitas vital paru pada berbagai macam atlet cabang olahraga berbeda-beda namun tetap memiliki nilai diatas rata-rata individu dikarenakan latihan fisik mampu meningkatkan kemampuan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas vital paru. Jadi, nilai kapasitas vital paru pada atlet lebih baik daripada non-atlet.
(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas vital paru-paru diantaranya:
*** Jenis kelamin
Kapasitas vital rata-rata padaa pria dewasa sekitar 4,8 liter dan wanita dewasa 3,1 liter (20-25% lebih kecil). Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan kekuatan otot pria dan wanita, jumlah hemoglobin, dan luas permukaan tubuh.
*** Usia
Daya tahan kardiorespirasi meningkat dari masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada usia 19-21 tahun. Namun seiring bertambahnya umur maka kemampuan paru-paru akan mengalami penurunan secara alamiah. Biasanya ini terjadi di usia 30-40 tahun.
*** Posisi tubuh
Kapasitas vital paru pada posisi duduk akan lebih kecil darpada posisi berdiri. Hal ini disebabkan oleh abdomen yang menekan ke atas melawan diafragma pada posisi duduk berbaring dan peningkatan volume darah pada pada posisi duduk dan berbaring, yang berhubungan dengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru-paru.
*** Kebiasaan merokok
Pada pecandu rokok, kapasitas paru-paru akan menurun. Paru-paru perokok akan menghasilkan lendir dalam jumlah yang banyak sehingga menghambat proses respirasi, terutama saat tidur. Partikel rokok yang terhirup semakin lama semakin banyak sehingga menyebabkan terjadinya obstruksi paru. Gangguan fungsi paru tersebut terjadi karena penyempitan pada trakhea atau pada bronkhus sentral maupun perifer. Penyempitan saluran pernapasan pada perokok dapat bersifat terlokalisasi maupun pada bagian paru yang meluas melibatkan saluran napas yang berdiameter besar sampai yang berdiameter kecil.
*** Aktivitas Fisik
Seseorang yang aktif dalam latihan akan mempunyai kapasitas aerobik yang lebih besar dan kebugaran yang lebih tinggi serta kapasitas paru yang meningkat.
*** Tinggi dan Berat Badan
Semakin tinggi seseorang maka kapasitas paru-parunya akan semakin besar dan semakin berat badan seseorang, maka kapasitas paru-parunya semakin besar juga.
*** Riwayat Penyakit Paru
Riwayat penyakit paru memberikan resiko hampir 4 kali lebih besar untuk terjadinya gangguan fungsi paru. Hal ini disebabkan karena pembentukan jaringan fibrosis yang tidak elastis akibat penyakit paru sehingga paru tidak bisa mengembang secara sempurna.
(3) Virus Covid-19 mulai berkembang dengan menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Virus mulai bergerak dari wilayah pinggiran kedua belah paru-paru, lalu naik ke saluran pernafasan atas, trakea, dan pusat pernafasan lainnya. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul.
Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator). Dalam beberapa kasus, terjadi yang disebut Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga bahkan dengan ventilator pun, pasien bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.
Nessa Aulya Pranata
BalasHapusXI IPS 6 (30)
1. Ada, karena kapasitas udara yang dimiliki oleh olahragawan lebih besar dibandingkan dengan orang yang melakukan aktivitas biasa, hal ini terjadi karena para olahragawan harus melakukan kegiatan yang berat sehingga melatih pernapasan mereka.
2. Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, aktivitas, posisi tubuh, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3. Pasien Covid-19 merupakan orang yang terpapar atau yang terkena Virus Covid-19. virus Covid-19 ini menyerang atau menginfeksi saluran pernapasan, sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat.
Sa'adatud Daroin
BalasHapusXI MIPA 1 - (32)
1. Ada. Kebutuhan akan oksigen berbeda-beda bagi setiap manusia. oleh karena itu, kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktiftas biasapun tentu berbeda. tergantung pada banyak dan sedikitnya tenaga atau energi yang dibutuhkan. Hal tersebut membuat kebutuhan oksigen seorang olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktifitas biasa.
2. Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, status gizi, riwayat penyakit, kebiasaan merokok dan olahraga.
3. Covid-19 adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat karena ketika pembuluh darah mengalami inflamasi, darah lebih mungkin membentuk gumpalan, dan Covid-19 menyebabkan darah menjadi sangat kental dan lengket.
Bayu Pamungkas (05)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Ada, olahragawan yang sudah terlatih akan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan tubuhnya, dibandingkan orang biasa yang beraktivitas biasa dengan kapasitas paru-paru normal.
2. - Aktivitas
- Usia
- Jenis Kelamin
- Penyakit paru restriktif
3. Covid 19 adalah virus yang menyerang saluran pernapasan manusia, penderita covid 19 akan sesak nafas karena saluran pernasapan penderita membengkak dan rusak. Jika tidak cepat ditangani, penderita diatas 60 tahun bisa kehilangan nyawanya
terimakasih atas jawabannya
HapusYemima Pauline Cinta
BalasHapus36 / XI MIPA 2
1. Ya, ada perbedaan kapasitas udara yang dimiliki olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa, hal ini dikarenakan olahraga mempengaruhi fungsi paru-paru pada olahragawan, mengakibatkan peningkatan kapasitas vital paru dan mengembangkan daya tahan yang lebih besar pada otot pernapasan. Hampir seluruh
olahragawan memiliki pengaruh terhadap kapasitas vital paru dikarenakan latihan fisik yang dilakukan terbukti mampu meningkatkan kapasitas vital paru dibandingkan dengan orang yang tidak atau jarang melakukan aktifitas fisik maupun olahraga. Dan dibandingkan dengan olahraga yang menggunakan otot tubuh bagian bawah, olahraga yang menggunakan otot tubuh bagian atas memiliki nilai kapasitas paru yang lebih tinggi.
2. Dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, umur, jenis kelamin, tinggi, berat, intensitas latihan, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, dan status gizi.
3. Pengidap COVID-19 yang mengalami demam dan batuk, sudah masuk ke dalam moderate infection atau infeksi sedang. Dalam infeksi sedang ini, virus corona telah bereplikasi untuk melakukan perjalanan ke arena dada dan masuk ke tabung bronkial. Tabung bronkial langsung mengarah ke paru-paru dari trakea (tenggorokan), sehingga tabung ini merupakan pemain kunci dalam sirkulasi oksigen secara efektif. Ketika bronkial bengkak karena peradangan, maka sirkulasi oksigen pada tubuh juga akan bermasalah. di tahap ini sesak napas parah bisa terjadi. Pasien-pasien yang mengalami sesak napas parah akan mengembangkan pneumonia dari virus itu sendiri.Ketika seseorang mengidap pneumonia parah, terlepas dari penyebabnya, mereka akan mengalami penurunan fungsi paru-paru.
Salma Najwa Syakira (30)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ada, pada olahragawan kapasitas udaranya lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa. Hal ini tergantung pada aktivitas tubuh. Olahragawan tentu melakukan lebih banyak aktivitas untuk bergerak, maka dari itu kapasitas udaranya lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa. Normalnya kapasitas udara adalah 500 mL, tetapi olahragawan dapat menambah kapasitas udara mencapai 1500 mL.
2. Kapasitas pernapasan seseorang tidak sama, ada yang mencapai ±4.000 mL karena dapat menambah udara cadangan ekspirasi hingga 2.000 mL, hal ini bergantung pada kondisi tubuh dan latihan pernapasan. Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, status gizi, dan riwayat penyakit.
3. Virus corona yang menyerang pasien covid 19 dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan infeksi pada sistem pernapasan. Infeksi sistem pernapasan ini bisa infeksi ringan, seperti flu. Namun bisa juga menyebabkan infeksi berat seperti pneumonia.
Fashya halepi s
BalasHapusXI MIPA 4 (10)
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa. Hal ini terjadi dikarenakan olahragawan sering melakukan latihan fisik lebih keras daripada orang yang beraktivitas biasa.
2. Usia, jenis kelamin, aktivitas, tinggi badan, berat badan, kebiasaan merokok, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, status gizi
3. Virus Covid-19 menyerang paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan seseorang pasien Covid-19 kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
Adelia Dwi Noviyanti
BalasHapusXI IPS 6
Absen: 1
1). Ada, Seorang olahragawan memiliki kapasitas udara yang lebih besar di banding orang yang beraktivitas biasa. Hal itu terjadi sebab olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas berat.
2).- Usia
- jenis kelamin
- aktivitas
- posisi tubuh
- tinggi badan dan berat badan
3). Pasien yang mengalami Virus Covid-19. Ternyata terjadi karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Masalah pernapasan tersebut berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar tempat sel tinggal.
Nama: YANUAR AGUNG NUGROHO
BalasHapusKelas: X MIPA 5
No. Absen: 33
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa. Hal ini terjadi dikarenakan olahragawan sering melakukan latihan fisik lebih keras daripada orang yang beraktivitas biasa.
2. Usia, jenis kelamin, aktivitas, tinggi badan, berat badan, kebiasaan merokok, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, status gizi
3. Virus Covid-19 menyerang paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan seseorang pasien Covid-19 kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusdhiya ananta pranadita(13)
BalasHapusXI MPA 3
1. Ada, karena pada saat berolah raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras,dibandingkan sesorang beraktivitas biasa yang sedikit membutuhkan peningkatan kebutuhan oksigen sehingga kurang melatih otot - otot pernapasan.
2. Usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan paru - paru bagi setiap orang.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus Covid-19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Muhammad Aqeel Firaz (22)
BalasHapusXI MIPA 4
1) Ada, karena olahragawan memiliki kapasitas paru-paru yang sangat kuat. Mereka sudah dilatih untuk bisa mengatur napas, menghirup oksigen, menyimpannya, dan memanfaatkannya secara efisien, sedangkan orang yang melakukan aktivitas biasa tidak terlatih untuk memiliki kapasitas udara yang besar.
2) Kapasitas pernapasan paru - paru seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3) Karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Gangguan pernapasan ini kemudian bisa mempengaruhi organ yang masuk dalam sistem pernafasan yang lain lain. Misalnya, masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruhh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru.
Najwa Pramesthi S (25)
BalasHapusXI MIPA 4
1) ada. hal ini dikarenakan olahraga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan KV paru.
Pada saat olahraga akan terjadi peningkatan ventilasi untuk mengimbangi
kebutuhan akan penyerapan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.1,2 Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang sehingga terjadi peningkatan konsumsi oksigen dan juga peningkatan kapasitas vital paru.
2) Kapasitasi paru dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, indeks massa tubuh, serta status gizi. Kapasitas paru berkurang pada penyakit paru-paru, penyakit jantung (yang menimbulkan kongesti paru) dan pada kelemahan otot pernafasan.
3) Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator). Dalam beberapa kasus, terjadi yang disebut Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga bahkan dengan ventilator pun, pasien bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGracia Nathalie Then (13) XI MIPA 2
BalasHapus1. Ada. Seorang olahragawan memiliki kapasitas udara yang lebih besar karena pada saat berolahraga, tubuh mereka membutuhkan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida, sehingga mereka sudah terbiasa melakukan aktivitas yang membutuhkan energi dan oksigen yang lebih banyak, sedangkan orang yang beraktivitas biasa, tubuh mereka hanya membutuhkan lebih sedikit oksigen daripada seorang olahragawan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kapasitas udara yang dimiliki oleh seseorang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan aktivitas mereka..
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru - paru seseorang, yaitu usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, serta kebiasaan berolahraga.
3. Covid - 19 merupakan suatu virus yang menyerang sistem pernapasan, dimana virus ini dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan hingga infeksi paru - paru yang berat. Virus ini berkembang, mulai dari menginfeksi sel - sel pernapasan, kemudian merambat masuk ke saluran pangkal paru - paru, hingga masuk ke paru - paru. Proses ini dapat merusak jaringan pada paru - paru dan dapat membuat jaringan ini membengkak, sehingga paru - paru menjadi sulit untuk memasok oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru - paru dan kurangnya oksigen dalam darah dapat menyebabkan gangguan pada proses pernapasan.
1. Ya, terdapat perbedaan antara olahragawan dan orang yang beraktifitas biasa. Karena olahragawan memiliki aktivitas yang lebih banyak serta lebih berat karena mereka terus bergerak dan berlatih sehingga kapasitas udara yang dimiliki lebih banyak dibandingkan orang yang beraktifitas biasa.
BalasHapus2.
-Umur
Faktor umur mempengaruhi kekenyalan paru sebagaimana jaringan lain dalam tubuh. Walaupun tidak dapat dideteksi, hubungan umur dengan pemenuhan volume paru, tetapi rata-rata telah memberikan suatu perubahan yang besar terhadap volume paru.
-Jenis Kelamin
Pekerja yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami gangguan fungsi paru dibandingkan pekerja yang berjenis kelamin laki-laki karena sebagian besar nilai fungsi paru atau kapasitas paru pada perempuan lebih rendah dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki dan perbedaan ini mungkin karena perbedaan anatomi dan fisiologis komponen-komponen sistem pernapasan.
-Masa Kerja
Semakin lama paparan (masa kerja) maka semakin besar kemungkinan seseorang mendapatkan risiko tersebut jadi salah satu variabel potensial yang dapat menimbulkan gangguan fungsi paru adalah lamanya seseorang terpapar debu.
-Kebiasaan Merokok
Hampir semua perokok yang diobservasi menunjukkan penurunan pada fungsi parunya. Kebiasaan merokok mempengaruhi tingkat pertukaran oksigen dalam darah dan menjadi faktor potensial beberapa penyakit paru.
-Kebiasaan Olahraga
Pekerja yang tidak memiliki kebiasaan olahraga lebih banyak mengalami gangguan fungsi paru dibandingkan pekerja yang memiliki kebiasaan olahraga karena kebiasaan olahraga sangat berpengaruh terhadap sistem kembang pernapasan, sehingga dengan latihan fisik secara teratur dapat meningkatkan pemasukan oksigen kedalam paru.
-Kebiasaan Penggunaan Masker
Penggunaan masker mempengaruhi terjadinya penurunan fungsi paru dikarenakan jika menggunakan masker pekerja tidak langsung terpapar langsung oleh debu yang dihasilkan. Namun penggunaan masker harus sesuai standar yang ditentukan.
-Lingkungan Kerja
Faktor lingkungan kerja kerja yang mempengaruhi gangguan fungsi paru pada pekerja industri adalah tempat kerja, ventilasi, suhu, kelembaban, perilaku penggunaan alat pelindung diri, dan posisi kerja.
3. Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Intan Nurayni (17)
XI MIPA 3
Aura Pramudya Maharani (4)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ada, karena aktivitas olahragawan yang lebih besar dari pada orang biasa menyebabkan kapasitas paru-paru mereka lebih tinggi dari pada orang biasa.
2. Aktivitas, Usia, Jenis Kelamin, Posisi tubuh, Tinggi badan, Berat badan.
3. Covid 19 mengakibatkan inflamasi pada saluran pernapasan paru-paru sehingga terjadi penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Akibatnya, terjadi penurunan kapasitas paru-paru dalam menampung udara, udara yang dapat dihirup semakin sedikit dan penderita akan menderita sesak napas.
Nama : Alisa Berliana
BalasHapusKelas : XI MIPA 1
Absen : 1
1. Ya ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibanding orang yang beraktivitas biasa, karena olahragawan lebih sering melakukan latihan fisik lebih keras daripada orang yang beraktivitas biasa.
Kapasitas vital paru-paru kita saat beraktivitas biasa yaitu
500 mL - 3.500 mL (500 mL volume tidal ditambah 1.500 mL udara suplementer dan 1.500 mL udara komplementer) bergantung pada kondisi tubuh dan latihan pernapasan.
Sedangkan, ketika menarik napas dalam-dalam, olahragawan dapat menambah udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi ±1500 mL dan menambah udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) menjadi ±1.500 mL dan ±1.000 mL udara residu (udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru tidak dapat diekspirasikan). Maka kapasitas vital olahragawan yaitu ±4.000 mL
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital yaitu :
• Usia
• Aktivitas
• Jenis kelamin
• Tinggi dan Berat badan
• Kebiasaan
• Kondisi kesehatan
• Riwayat penyakit
• Status gizi
• Anatomi tubuh
• Compliance paru
3. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Paru-paru akan terisi cairan, sehingga oksigen tak bisa memasuki darah yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen. Maka seorang pasien Covid-19 dapat mengalami kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
terimakasih atas jawabannya
HapusRaisha Rizqina Salsabila (29)
BalasHapusXI Mipa 1
1. Kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa, hal ini dikarenakan olahraga mempengaruhi fungsi paru-paru pada olahragawan, mengakibatkan peningkatan kapasitas vital paru dan mengembangkan daya tahan yang lebih besar pada otot pernapasan. Hampir seluruh olahragawan memiliki pengaruh terhadap kapasitas vital paru dikarenakan latihan fisik yang dilakukan terbukti mampu meningkatkan kapasitas vital paru dibandingkan dengan orang yang tidak atau jarang melakukan aktifitas fisik maupun olahraga.
2. Kapasitas pernafasan paru paru seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1). Aktivitas fisik
2). Usia
3). Jenis kelamin
4). Tinggi dan berat badan
5). Intensitas latihan
6). Kondisi kesehatan
7). Riwayat penyakit
8). Status gizi
3. Virus COVID-19 menyerang organ organ pernapasan seperti paru paru, virus ini dapat memicu ARDS (sindrome gangguan pernapasan akut) pada pasien yang telah sakit parah. ARDS ini dapat memicu infeksi, trauma dan sepsis, kondisi ini menyebabkan kerusakan pada paru paru yang menyebabkan kebocoran cairan dari pembuluh darah kecil di paru paru. Cairan itu terkumpul di alveoli, dan membuat paru paru sulit mentransfer oksigen ke darah.
Hesti Rahmawati
BalasHapusXI-IPS 6 (16)
1). Ada, Seorang olahragawan memiliki kapasitas udara yang lebih besar di banding orang yang beraktivitas biasa. Hal itu terjadi sebab olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas berat, melatih Pernapasan mereka.
2). Usia, jenis kelamin, aktivitas, posisi tubuh, tinggi badan dan berat badan.
3). Pasien yang mengalami Virus Covid-19. Ternyata bisa terjadi karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruhh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
Laura Kezia (18) XI MIPA 2
BalasHapusJawaban :
1. Ada, olahragawan memiliki aktivitas yang berat dibandingkan orang biasa, aktivitas yang dilakukan olahragawan ini akan mengeluarkan banyak energi saat otot-otot berkontraksi. Untuk menyeimbangi energi yang keluar, tubuh olahragawan merespon dengan mengambil oksigen yang banyak agar dapat melakukan aktivitasnya. Kebutuhan oksigen yang banyak ini yang memungkinkan kapasitas vital paru-paru olahragawan akan meningkat dibanding dengan orang yang tidak melakukan aktivitas berat.
2. Foktor yang dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru seseorang yaitu :
a. Aktivitas tubuh
Orang yang melakukan aktivitas berat seperti berolahraga, mengangkat beban berat, dan lainnya akan memiliki kapasitas paru yang besar dibandingkan orang yang tidak melakukan aktivitas berat. Hal ini dikarenakan saat tubuh melakukan pekerjaan berat, tubuh juga akan mengeluarkan banyak energi sehingga dibutuhkan oksigen yang banyak untuk menyeimbangkannya aktivitas yang dilakukan.
b. Umur
Orang dewasa cenderng memiliki otot diafragma yang lemah dibandingkan anak-anak sehingga elastisitas jaringan paru-paru berkurang dan otot dada yang berperan dalam proses pernapasan. Penurunan fungsi ini terjadi secara alamiah seiring bertumbuhnya seseorang. Hal ini membuat umur kerap menjadi salah satu faktor yang memicu berkurangnya kapasitas paru-paru.
c. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.
d. Jenis kelamin
Kapasitas paru-paru pria lebih besar dibandingkan wanita. Rata rata kapasitas paru-paru pria dewasa yaitu 4,8 liter dan wanita dewasa 3,1 liter. Hal ini disebabkan oleh faktor jumlah hemoglobin, luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, dan massa otot pria yang lebih daripada wanita.
e. Posisi tubuh
Kapasitas paru pada posisi duduk akan lebih kecil darpada posisi berdiri. Hal ini disebabkan oleh abdomen yang menekan ke atas melawan diafragma pada posisi duduk berbaring dan peningkatan volume darah pada pada posisi duduk dan berbaring, yang berhubungan dengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru paru. Selain itu ketika kita berdiri maka akan semakin sering otot tubuh untuk berkontraksi dan saat otot berkontraksi memerlukan banyak oksigen sehingga kapasitas paru saat berdiri akan meningkat.
f. Pola hidup
Pola hidup tidak sehat seperti merokok, jarang berolahraga, konsumsi makanan berlebih atau cepat saji akan menimbulkan dampak berupa penyempitan pembuluh darah hal itu yang membuat kapasitas pernapasan seseorang
g. Riwayat penyakit paru
Riwayat penyakit paru memberikan resiko 4 kali lebih besar untuk terjadinya gangguan fungsi paru. Hal ini disebabkan karena pembentukan jaringan fibrosis yang tidak elastis akibat penyakit paru sehingga paru tidak bisa mengembang secara sempurna.
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan pasien, virus ini menyerang paru-paru atau saluran pernapasan dengan cara menginfeksi sel-sel yang ada di saluran pernapasan yang menyebabkan saluran paru-paru pasien tersumbat, sehingga pasien covid-19 akan merasa sulit bernafas (sesak). Pada kasus yang lebih parah covid-19 ini akan menghancurkan paru-paru secara permanen, pada kondisi ini pasien bisa kritis atau bahkan kehilangan nyawa.
Assyifa Azzahra Wibowo
BalasHapusXI MIPA 4
1) ada. hal ini dikarenakan olahraga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan KV paru.
Pada saat olahraga akan terjadi peningkatan ventilasi untuk mengimbangi
kebutuhan akan penyerapan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
2. Usia, riwayat penyakit, status gizi, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan paru - paru bagi setiap orang.
3. Virus Covid-19 menyerang paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan seseorang pasien Covid-19 kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
Nama : Putri Nasywa Aryani (27)
BalasHapusKelas : 11 Mipa 2
1) Apakah ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa? Jelaskan?
Ya, ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih besar, karena olahragawan sudah dilatih untuk bisa mengatur napas, menghirup oksigen, menyimpan oksigen, dan memanfaatkannya secara efisien. Dalam meningkatkan kapasitas udara yang terpenting adalah berolahraga, olahraga yang teratur dan terus menerus membantu orahragawan meningkatkan kapasitas pernapasan. Dan juga mengonsumsi makanan rendah kalori dan tinggi protein akan membantu mencegah kenaikan berat badan pada atlet, yang bisa menghambat pernapasan dalam. Itulah mengapa kapasitas udara pada olahragawan lebih besar dari orang yang beraktivitas biasa.
2) Apakah sajakah faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang?
Faktor yang memengaruhi kapasitas pernapasan adalah jenis kelamin, usia, postur tubuh, kebiasaan hidup sehat, Aktivitas fisik, tinggi tubuh dan berat badan, kondisi kesehatan, riwayat penyakit.
3) Jelaskan bagaimana keterkaitan antara pasien Covid 19 dengan gangguan pada proses pernapasan?
Penyakit Covid-19 menyebabkan inflamasi dan penggumpalan darah, serta serangan terhadap beragam organ dan membawa risiko kematian. Infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen, tetapi tidak mempengaruhi paru-para pada tahap awal. Sehingga dokter menggunakan ventilator guna membantu pasien bernapas merupakan pilihan terbaik untuk merawat penyakit ini. Pada Covid-19, pasien harus terhubung ke ventilator lebih lama, ini mungkin terjadi karena virus terus merusak organ pernapasan dan menyebabkan inflamasi sehingga menyebabkan berbagai masalah pada tubuh. Pada pasien Covid-19 lebih besar kemungkinannya mengalami pembekuan darah di pembuluh dalam, yang terjadi ketika gumpalan darah. Dan penyumbatan darah di paru terjadi ketika salah satu dari gumpalan darah ini mengalir di dalam tubuh dan memblokir pasokan darah ke paru-paru, sehingga menyebabkan gangguan serius pada sistem pernapasan.
1. Jawaabannya adalah IYA , seorang olahragawan memiliki kapasitas udara yang lebih tinggi dibandingkan kapasitas udara orang yang beraktivitas biasa. Pada olahragawan mereka sudah dilatih untuk melatih sister pernapasan mereka salah satunya yaitu menarik napas secara dalam - dalam. Satt mereka melakuka hal tersebut, olahragawan dapat menambah udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi ±1500 ml dan menambah udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) menjadi ±1.500 ml dan ±1.000 ml udara residu (udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru tidak dapat diekspirasikan) sehingga menjadikan kapasitas udara (vital) seorang olahragawan sebesar ±4.000 ml. Jika dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa, Kapasitas vital paru-paru kita saat beraktivitas orang tersebut adalah 500 ml - 3.500 ml (500 ml volume tidal ditambah 1.500 ml udara suplementer dan 1.500 ml udara komplementer) serta hanya bergantung pada kondisi tubuh dan latihan pernapasan.
BalasHapus2. Kapasitas pernafasan paru paru seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor berupa umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, kebiasaan merokok, olahraga,riwata penyakit dan pekerjaan, serta status gizi.
3. Virus COVID-19 merupakan virus yan menyerang sistem pernapasan. Pada beberapa kasus, dapat disimpulkan bahwa Virus COVID-19 ini menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru dengan cara membajak sel-sel pada paru - paru, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal. Sel - sel yang rusak menimbulkan penurunan terhadapan fungsi paru - paru sehingga mengganggu sistem oernapasan manusia
Kezia Rambu Ngana A. H.
XI MIPA 2 / 17
Adelina Zoya (1)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ya, Ada perbedaannya. Kapasitas vital pada seorang atlet lebih besar karena kapasitas vital paru dapat
dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang
melakukan olahraga. Olahraga dapat
meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :
- Jenis kelamin
- Usia
- Aktivitas fisik
- Kondisi kesehatan
- Riwayat penyakit
- Kebiasaan merokok.
3. Covid-19 memiliki keterkaitan dengan sistem pernapasan. Selama ini banyak pasien yang mengalami gangguan pernapasan kemudian dikonfirmasi positif Covid-19. Hal itu bisa terjadi karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan terutama pada paru-paru dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru sehingga orang yang terkena virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Nama : Khairum Tri Anissa
BalasHapusKelas : XI MIPA 5
Absen : 14
1. iya, ada perbedaannya yaitu kapasitas vital pada seorang atlet lebih besar karena kapasitas vital paru paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan atau aktifitas seseorang melakukan olahraga. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar.
2. umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok , olahraga, status gizi.
3. Covid-19 sendiri ada keterkaitannya dengan sistem pernapasan kita. Virus corona telah bereplikasi untuk melakukan perjalanan ke arena dada dan masuk ke tabung bronkial. Tabung bronkial langsung mengarah ke paru-paru dari trakea (tenggorokan). Ketika bronkial bengkak karena peradangan, maka sirkulasi oksigen pada tubuh juga akan bermasalah.
MALIKA ALIA KASTA (19)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih besar daripada orang yang melakukan aktivitas seperti biasa. karena pada saat olahraga tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon di oksida dibanding yang melakukan aktivitas biasa
2. Usia, jenis kelamin, kondisi tubuh, aktivitas, status gizi, riwayat penyakit
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan hingga infeksi paru-paru yang berat. Organ-organ yang diserang merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar tempat sel tinggal.
Hanifa Hafshoh (12)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ya,ada perbedaan. Kapasitas vital pada seorang olahragawan lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa, karena kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang melakukan olahraga. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar.
2. Faktor yang mempengaruhi, yaitu : jenis kelamin, usia, status gizi, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, dan kebiasaan merokok.
3. Pasien covid-19 dapat terinfeksi virus melalui cairan yang berasal dari tubuh seseorang akibat batuk atau bersin, yang kemudian masuk ke tubuh orang yang berada di dekatnya melalui mulut, hidung dan mata. Virus kemudian masuk ke jalur pernapasan dan membran mukosa di bagian belakang tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor di dalam sel, dan mulai berkembang di sana. Dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru sehingga pasien mengalami kesulitan bernapas.
Nama : Bentang Lajuardi
BalasHapusKelas : X1 MIPA2
Absent : 10
1. Iya. Olahraga akan menyebabkan daya tahan dan kekuatan otot pernafasan meningkat sehingga kemampuan mengembang paru-paru bertambah. Selain itu, olahragaakan mengakibatkan peningkatan kemampuan otot pernafasan untuk mengatasi resistensi aliran udara pernafasan. Hal ini mengakibatkan peningkatan volume udara.
2. faktor-faktor seperti fisik, usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, serta ras.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal. Hal inilah yang menyebabkan masusia kesulitan bernafas.
SITI MARDIANI
BalasHapusXI IPS 6
ABSEN 40
1. Ya,ada perbedaan. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar Karena perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih besar, karena olahragawan sudah dilatih untuk bisa mengatur napas, menghirup oksigen, menyimpan oksigen, dan memanfaatkannya secara efisien. Dan juga mengonsumsi makanan rendah kalori dan tinggi protein akan membantu mencegah kenaikan berat badan pada atlet, yang bisa menghambat pernapasan dalam.
2. faktor yang mempengaruhi yaitu Jenis kelamin
- Usia
- Aktivitas fisik
- Kondisi kesehatan
- Riwayat penyakit
- Kebiasaan merokok.
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan hingga infeksi paru-paru yang berat. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Virus kemudian masuk ke jalur pernapasan dan membran mukosa di bagian belakang tenggorokan, menempel pada sebuah reseptor di dalam sel, dan mulai berkembang di sana maka dari itu virus ini memiliki keterkaitan antara pasien dengan gangguan pernapasan karena dapat tertular melalui cairan dan hembusan nafas antara orang ke orang lain.
Rahmavenda Tri Puspitasari
BalasHapusXI MIPA 2
Absen 28
1. Ada. Seorang olahragawan memiliki kapastias paru – paru yang lebih banyak daripada orang yang beraktivitas biasa
karena latihan fisik yang dilakukan para olahragawan mampu meningkatkan kemampuan kapasitas paru.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru - paru seseorang yaitu:
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Suhu tubuh
d. Posisi tubuh
e. Aktivitas fisik
f. Kebiasaan merokok
g. Tinggi dan berat badan
h. Riwayat penyakit paru
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Antosina Verita Cahya Kurnaeni (03)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Ada. Volume dan kapasitas seluruh paru lebih besar pada olahragawan daripada orang yang hanya beraktivitas biasa, karena latihan fisik yang dilakukan mampu meningkatkan kapasitas vital paru dibandingkan dengan yang hanya beraktivitas biasa.
2. Jenis kelamin, umur, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, olahraga, ada atau tidaknya kebiasaan merokok, olahraga, dan status gizi
3. Virus Covid-19 dengan cepat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati.
Nama : Rizky Amelia Nasyam/29
BalasHapusKelas : XI Mipa 5
1. Ada, Dalam keadaan biasa, manusia mengisap dan mengeluarkan
udara pernapasan kurang lebih 500 cc. Bila setengah liter ini telah
diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih
dapat mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam
paru-paru.
Sebaliknya, sesudah menghirup udara setengah liter, kita masih
dapat menghirup kuat-kuat satu setengah liter udara lagi. Jadi, jumlah
udara yang terdapat dalam sistem pernapasan yaitu antara setengah
dan tiga setengah liter. Jumlah udara pernapasan sekian itu dapat
dimanfaatkan secara teratur oleh para olahragawan yang terlatih.
2. Kapasitas pernapasan paru-paru seseorang dipengaruhi oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh latihan. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi diantaranya:
• Jenis kelamin
• Usia
• Aktivitas fisik
• Kondisi kesehatan
• Riwayat penyakit
• Kebiasaan merokok
3. Pengidap COVID-19 yang mengalami infeksi parah atau kondisi kritis. Di tahap ini, virus corona sudah meninggalkan tabung bronkial, dan masuk jauh ke paru-paru. Apa dampaknya? “ (Berdampak pada) jaringan yang terlibat dalam pertukaran gas — mendapatkan udara yang baik dan udara yang buruk."
Nah, di tahap ini sesak napas parah bisa terjadi. Pasien-pasien yang mengalami sesak napas parah akan mengembangkan pneumonia dari virus itu sendiri.
“Tidak seperti jenis pneumonia lainnya, pneumonia coronavirus cenderung memengaruhi sebagian besar atau semua paru-paru, bukan hanya pada area tertentu,” jelas Schaffner.
Di samping itu, ada kemungkinan kalau virus corona bisa menyebabkan kerusakan paru-paru permanen. Ketika seseorang mengidap pneumonia parah, terlepas dari penyebabnya, mereka akan mengalami penurunan fungsi paru-paru.
Nama : Tasha Maulia Sofyan
BalasHapusKelas : XI MIPA 2 / 32
1. Apakah ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa? Jelaskan!
Ya, terdapat perbedaan antara kapasitas udara seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa. Perbedaannya adalah kapasitas udara yang dimiliki oleh seorang olahragawan cenderung lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa. Hal ini disebabkan oleh aktivitas fisik yang dilakukan seorang olahragawan lebih berat jika dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa.
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang?
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang antara lain:
a. Umur
b. Status Gizi
c. Jenis Kelamin
d. Riwayat Penyakit
e. Riwayat Pekerjaan
f. Kondisi Kesehatan
g. Kebiasaan Merokok
h. Kebiasaan Olahraga
3. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara pasien covid-19 dengan ganggunan pada proses pernapasan!
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernafasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, SARS, dan MERS. Secara umun, gejala dari virus ini adalah demam, batuk, dan sesak nafas.
Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Biasanya gelaja yang ditimbulkan berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus ini dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak dan membuat bengkak jaringan pada paru-paru, sehingga paru-paru lebih sulit untuk memasok oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Hal ini membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah, dah sel yang mati, sehingga membuat pasien membutuhkan ventilator. Dalam beberapa kasus, terjadi Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga dengan menggunakan ventilator pun, pasien dapat meninggal karena kesulitan bernapas.
Muhammad Faiz (23)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada. Dengan melakukan latihan fisik, olahragawan mampu meningkatkan kemampuan kapasitas paru-paru dibandingkan dengan orang yang hanya beraktivitas saja. karena orang yang hanya beraktivitas tidak terlatih untuk meningkatkan kapasitas paru-paru nya
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru seseorang adalah jenis kelamin, usia, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tinggi dan berat badan, olahraga, dan riwayat penyakit.
3. Virus Covid-19 akan menempel di dinding sel-sel saluran pernapasan dan paru-paru, lalu masuk ke dalamnya untuk berkembang biak di sana. Kemudian, jaringan paru-paru mengalami peradangan dan dipenuhi cairan, sehingga mengganggu proses pernapasan. Penderita infeksi virus Covid-19 akan mengalami kekurangan oksigen.
HARYANAH (18)
BalasHapusXI MIPA 1
Jawaban :
1) Ada. Karena olahragawan cenderung lebih memiliki kapasitas udara yang jauh lebih besar daripada orang yang beraktivitas normal. Hal ini dikarenakan para olahragawan lebih banyak melakukan aktivitas fisik yang melatih otot dan kekuatan yang membuatnya memerlukan oksigen lebih banyak dari orang yang beraktivitas normal.
2)
- Jenis kelamin
- Usia
- Posisi tubuh
- Kebiasaan merokok
- Aktivitas fisik
- Tinggi dan berat badan
- Riwayat penyakit paru-paru
3) Covid 19 merupakan virus yang bisa menginfeksi pada sistem pernapasan pada manusia. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru-paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul.
Aulia Putri Kartiyanti
BalasHapusXI MIPA 2 / 9
1. Ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa. Pada orang yang memiliki aktivitas lebih banyak seperti olahragawan, maka kapasitas paru-parunya akan lebih besar dari pada yang memiliki aktivitas sedikit karena para olahragawan lebih banyak melakukan aktivitas fisik yang melatih otot yang membuatnya memerlukan oksigen lebih banyak.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang, diantaranya adalah usia, jenis kelamin, posisi tubuh, aktivitas, tinggi dan berat badan, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit paru-paru.
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
M. Gilbran Akmal
BalasHapusXI IPS 6
1. Ada, sebab olahragawan membutuhkan ekstra energi dan oksigen saat melakukan aktivitas yang berat untuk memenuhi oksigen dan energinya dibanding dengan orang yang melakukan aktivitas biasa. Akibatnya kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih berbeda (besar).
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan seseorang antara lain: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3. Virus covid-19 ini menyerang saluran dan sistem pernapasan sehingga pasien yang terinfeksi virus ini akan mengalami gejala berat berupa kesulitan bernapas/sesak napas, nyeri dada. Bagi gejala sedang pasien akan mengalami demam dan batuk. Dalam infeksi sedang ini, virus corona telah bereplikasi untuk melakukan perjalanan ke area dada dan masuk ke tabung bronkial. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan yang akan mengakibatkan batuk kering.Tabung bronkial langsung mengarah ke paru-paru dari trakea (tenggorokan), sehingga tabung ini merupakan pemain kunci dalam sirkulasi oksigen secara efektif. Ketika bronkial bengkak karena peradangan, maka sirkulasi oksigen pada tubuh juga akan bermasalah.
Ian Rafalinesia Sitompul (12)
BalasHapusXI MIPA 4
1. Ada, karena Kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang
melakukan olahraga. Olahraga dapat
meningkatkan aliran darah melalui paru-
paru sehingga menyebabkan oksigen dapat
berdifusi ke dalam kapiler paru dengan
volume yang lebih besar atau maksimum.
Kapasitas vital pada seorang atlet lebih
besar daripada orang yang tidak pernah
berolahraga.
2. Usia, riwayat penyakit, status gizi, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan paru - paru bagi setiap orang.
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Virus bekerja dengan membajak sel-sel dalam tubuh dan mereproduksi diri. Seseorang yang terkena virus ini maka paru-paru nya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen berkurang hal ini yang membuat seseorang yang terkena virus ini kesulitan untuk bernapas
Azzahra Maura
BalasHapusXI MIPA 3
1. Ada, karena pada saat orang yang memiliki aktivitas yang lebih banyak seperti olahragawan, maka kapasitas paru-parunya akan lebih besar dari pada yang memiliki aktivitas sedikit. Pada saat berolah raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras,dibandingkan seseorang yang beraktivitas biasa.
2. Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, aktivitas fisik, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, posisi tubuh, tinggu dan berat badan, serta status gizi.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang.
Putri Larasati Hermani (24)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ada. Karena kapasitas udara yang dimiliki oleh seorang olahragawan cenderung lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa. Hal ini disebabkan oleh aktivitas fisik yang dilakukan seorang olahragawan lebih berat jika dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa.
2. - Usia
- Aktifitas fisik
- Posisi tubuh
- Jenis kelamin
- Kebiasaan merokok
- Tinggi dan berat badan
- Riwayat penyakit paru-paru.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus covid 19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Nama : Sebila Sepraga (29)
BalasHapusKelas : 11 MIPA 3
1. iya, ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa. olahragawan membutuhkan energi yang ekstra dan oksigen yang lebih banyak saat melakukan aktivitas yang berat, sedangkan orang yang beraktivitas biasa lebih sedikit mengeluarkan energi dan oksigennya. jadi kapasitas yang dimiliki olahragawan lebih besar dari orang yang beraktivitas biasa.
2. -usia
-jenis kelamin
-aktivitas fisik
-kondisi kesehatan
-posisi tubuh
-riwayat penyakit dan pekerjaan
-kebiasaan merokok
-berat badan
-status gizi
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang bagian pernafasan yang bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernafasan hingga infeksi paru-paru yang berat. gejala yang dirasakan pasien antara lain seperti flu, demam, batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala, atau gejala penyakit infeksi pernafasan berat, seperti demam tinggi, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk berdahak bahkan berdarah.
Bintan
BalasHapusXI MIPA 3
1. Ada, kapasitas paru paru olahragawan akan lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa karena olahragawan sering berolahraga. Dan orang yang berolahraga membutuhkan lebih banyak oksigen, hal tersebut yang membuat kapasitas paru paru nya berbeda.
2. Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada.
3. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Zahra Aqila Yusuf (34) 11 MIPA 4
BalasHapus1. Ada. Karena kapasitas udara yang dimiliki oleh seorang olahragawan cenderung lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa. Hal ini disebabkan oleh aktivitas fisik yang dilakukan seorang olahragawan lebih berat jika dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa.
2. - Usia
- Aktifitas fisik
- Posisi tubuh
- Jenis kelamin
- Kebiasaan merokok
- Tinggi dan berat badan
- Riwayat penyakit paru-paru.
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Karina Ibrani Putri P. (16)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ada. Kapasitas udara yang dimiliki oleh olahragawan biasanya lebih banyak daripada orang yang beraktivitas biasa hal ini karena salah satu faktor pengaruh banyak atau sedikit nya kapasitas udara adalah aktivitas fisik. Olahragawan memiliki aktivitas yang lebih banyak dan lebih berat sehingga mereka terus bergerak dan berlatih sehingga kapasitas udara yang dimilikinya lebih banyak dibandingkan orang yang beraktivitas biasa.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang adalah usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, tinggi dan berat badan, posisi tubuh , aktivitas sehari-hari.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus Covid 19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus, terjadi yang disebut Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga bahkan dengan ventilator pun, pasien bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.
Amanda (3)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ada, kapasitas udara yg dimiliki olahragawan lebih besar karena melakukan aktivitas yg lebih banyak dan berat dibandingkan orang yg melakukan aktivitas biasa.
2. - kebiasaan merokok
- Aktivitas Fisik
- Tinggi dan Berat Badan
- Jenis Kelamin
- Usia
- Posisi Tubuh
- Riwayat Penyakit Paru
3. Covid 19 adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Odwin Ilham Ramadhan (23) / XI MIPA 5
BalasHapus1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa. Hal ini terjadi disebabkan, olahragawan sering melakukan latihan fisik lebih keras daripada orang yang beraktivitas biasa.
2. Usia, jenis kelamin, aktivitas sehari-hari, postur badan, berat badan, kebiasaan merokok, kondisi kesehatan, riwayat penyakit.
3. Covid-19 akan menyerang paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsi normalnya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-paru mereka akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil udara atau oksigen akan berkurang. Hal ini yang menyebabkan pasien penderita Covid-19 mengalami kesulitan bernapas dan membutuhkan ventilator atau alat bantu nafas.
Raissa Maharani (27)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ya, ada. Kapasitas udara seorang olahragawan cenderung memiliki kapastias paru – paru yang lebih banyak daripada orang yang beraktivitas biasa. Hal itu dikarena latihan fisik yang dilakukan para olahragawan yang mampu meningkatkan kemampuan kapasitas paru dibandingkan aktivitas orang biasa.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru - paru :
• Usia
• Jenis kelamin
• Suhu tubuh
• Posisi tubuh
• Aktivitas fisik
• Kebiasaan merokok
• Tinggi dan berat badan
• Riwayat penyakit paru
3. Virus Covid-19 merupakan virus yang menyerang saluran pernafasan khususnya paru-paru dan mengakibatkan paru-paru kehilangan fungsinya. Jika seseorang terserang virus ini, maka paru-parunya akan terisi cairan sehingga fungsi paru-paru untuk mengambil oksigen jadi berkurang. Hal ini dapat menyebabkan pasien covid-19 kesulitan bernafas dan mengalami infeksi pada paru - paru (pneumonia)
Christopher Angriawan
BalasHapusXI MIPA 2 / 11
1. Ada, pada saat seseorang berolahraga kebutuhan oksigen dalam tubuh lebih banyak hal ini menyebabkan adanya pertambahan kapasitas vital paru-paru pada orang yang sedang berolahraga dibandingkan dengan yang beraktivitas normal.
2. Umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3. Pasien covid-19 memiliki gangguan pernapasan yang disebabkan karena adanya fleks pada paru-paru seperti orang yang terkena pneumonia karena virus pada pasien covid-19 merupakan virus penyebab pneumonia. Covid-19 menyebabkan sulitnya bernapas karena adanya peradangan pada kantong-kantong alveoli sehingga menyebabkan kurangnya oksigen pada tubuh.
Faiza Latifa Khairunnisa (12)
BalasHapusXI IPS 6
1. Ya, ada. Kapasitas paru-paru seorang olahragawan jelas berbeda dengan orang biasa karena seorang olahragawan sudah dilatih dan dibiasakan untuk menyimpan serta menggunakan oksigen lebih banyak dalam aktivitasnya. Karena aktivitas fisik yang berat itulah yang membedakan seorang olahragawan dan orang biasa jika dilihat dari kapasitas paru-parunya.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru adalah,
a. usia,
b. jenis kelamin,
c. posisi tubuh,
d. gaya hidup seperti kebiasaan merokok,
e. aktivitas fisik,
f. tinggi dan berat badan,
g. riwayat penyakit baru.
3. Organ yang diserang oleh Virus Covid-19 adalah saluran pernapasan khususnya paru-paru. Dengan adanya virus ini, paru-paru kehilangan fungsinya. Dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal. Virus ini akan menyebabkan paru-paru pasien terisi dengan cairan sehingga kinerjanya menjadi menurun dan pengambilan oksigen pun berkurang. Hal ini dapat berakibat fatal karena dapat menyebabkan pasien Covid-19 kesulitan bernapas dan mengalami pneumonia.
M. Ichsanuddin Wafa (23)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ada, semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin besar kapasitas vital paru. Karena berolahraga melibatkan banyak otot yang menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen dibanding beraktivitas biasa
2. Usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kebiasaan berolahraga, aktivitas rutin dan kondisi kesehatan.
3. Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan hingga infeksi paru-paru yang berat. Organ-organ yang diserang merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar tempat sel tinggal
Mahardika Zaki Firdaus (20)
BalasHapusXI Mipa 2
1. Kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan berbeda dengan orang yang beraktivitas biasa, hal ini disebabkan karena seorang olahragawan lebih sering melakukan aktivitas yang cenderung berat, sehingga membutuhkan oksigen lebih banyak, akibatnya kapasitas vital pada paru-paru meningkat
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru antara lain: usia, jenis kelamin, posisi tubuh, tinggi dan berat badan, kebiasaan merokok, riwayat penyakit, dan aktivitas fisik
3. Virus Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini menyebar melalui cairan seperti air liur. Jika virus ini masuk ke tubuh, dan kemudian berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator)
Renata Pramedita Octaviona (28)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. Terdapat beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan dan status gizi.
3. Pasien Covid19 merupakan orang yang terkena virus Covid19, sebagian besar virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu, namun adapula infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, middle- east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS) penyakit ini biasanya akan menyerang paru-paru terlebih dahulu.
Renata Pramedita Octaviona (28)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. Terdapat beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan dan status gizi.
3. Pasien Covid19 merupakan orang yang terkena virus Covid19, sebagian besar virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu, namun adapula infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, middle- east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS) penyakit ini biasanya akan menyerang paru-paru terlebih dahulu.
Renata Pramedita Octaviona (28)
BalasHapusXI MIPA 5
1. Ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. Terdapat beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan dan status gizi.
3. Pasien Covid19 merupakan orang yang terkena virus Covid19, sebagian besar virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu, namun adapula infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, middle- east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS) penyakit ini biasanya akan menyerang paru-paru terlebih dahulu.
Vidya Alyssa Chandra (35)
BalasHapusXI IPA 2
1. Ya, ada. Seorang olahragawan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dan kuat daripada orang yang beraktivitas biasa. Hal ini disebabkan latihan fisik yang dilakukan para olahragawan yang mampu meningkatkan kapasitas paru dibandingkan aktivitas orang biasa. Dan mereka sudah dilatih untuk bisa mengatur napas, menghirup oksigen, menyimpannya, dan memanfaatkannya secara efisien sehingga mereka memiliki kapasitas paru-paru yang sangat kuat.
2. Usia, jenis kelamin, posisi tubuh, status gizi, tinggi dan berat badan, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, pola hidup, aktivitas fisik dan kebiasaan berolahraga.
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang organ sistem pernapasan manusia, seperti tenggorokan dan paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Annisa Kusuma Wardhani (XI MIPA 2)
BalasHapus1. Ada, olahragawan memiliki kapasitas paru-paru lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa. Kapasitas paru-paru dapat di tingkatkan dengan cara, salah satunya adalah olahraga. Selain itu, kapasitas paru-paru yang besar sangat di butuhkan oleh olahragawan untuk mendapatkan oksigen yang lebih efisien.
2. Faktor yang memengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang: umur, aktivitas, posisi tubuh, dan jenis kelamin.
3. Virus ini dapat berkembang dengan cara menginfeksi sel-sel di sistem pernafasan. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator). Dalam beberapa kasus, terjadi yang disebut Sindrom Kesulitan Pernafasan Akut (Acute Respiratory Distress Syndrome), sehingga bahkan dengan ventilator pun, pasien bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.
ANDIKA FIRZA PRAMANA
BalasHapusXI MIPA 2
1. Jawabanny ada. Kapasitas vital paru-paru manusia sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya bentuk anatomi tubuh, kekuatan otot pernapasan, pengembangan paru dan rangka dada. Seorang olahragawan akan memiliki kapasitas vital paru paru yang lebih besar daripada orang yang bukan olahragawan karena diakibatkan banyaknya kebutuhan oksigen yang dibutuhkan yang juga dipengaruhi oleh banyaknya otot yang bekerja pada saat berolahraga. Pada berolahraga, otomatis, tubuh manusia akan menggerakan otot-ototnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang akan dipasok.
2. Beberapa faktor yang memengaruhi kapasitas pernapasan paru paru seseorang:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Massa kerja
4. Kebiasaan merokok
5. Kebiasaan olahraga
6. Riyawat penyakit paru
7. Aktivitas fisik
8. Tinggi dan berat badan
3. COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, dapat menyebabkan komplikasi paru-paru seperti pneumonia dan, dalam kasus yang paling parah, sindrom gangguan pernapasan akut, atau ARDS. Sepsis, kemungkinan komplikasi lain dari COVID-19, juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru dan organ lain.
Pada pneumonia, paru-paru menjadi berisi cairan dan meradang, yang menyebabkan kesulitan bernapas. Bagi sebagian orang, masalah pernapasan bisa menjadi cukup parah sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit dengan oksigen atau bahkan ventilator.
Pneumonia yang disebabkan COVID-19 cenderung terjadi di kedua paru-paru. Kantung udara di paru-paru terisi cairan, membatasi kemampuannya untuk mengambil oksigen dan menyebabkan sesak napas, batuk, dan gejala lainnya.
Meskipun kebanyakan orang sembuh dari pneumonia tanpa kerusakan paru-paru yang bertahan lama, pneumonia yang terkait dengan COVID-19 bisa jadi parah. Bahkan setelah penyakitnya berlalu, cedera paru-paru dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk recovery.
Saat pneumonia COVID-19 berkembang, lebih banyak kantung udara menjadi berisi cairan yang bocor dari pembuluh darah kecil di paru-paru. Akhirnya, sesak napas terjadi, dan dapat menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), suatu bentuk gagal paru-paru. Pasien ARDS sering tidak dapat bernapas sendiri dan mungkin memerlukan dukungan dari alat berupa ventilator untuk membantu sirkulasi oksigen di dalam tubuh.
Baik itu terjadi di rumah atau di rumah sakit, ARDS bisa berakibat fatal. Orang yang selamat dari ARDS dan pulih dari COVID-19 mungkin memiliki jaringan parut paru yang bertahan lama.
Jonathan Putra Logan Sinaga
BalasHapusXI MIPA 2/15
1. Ada. Olahragawan tentu memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dibandingkan orang yang beraktivitas biasa. Salah satu cara meningkatkan kapasitas paru-paru adalah dengan berolahraga. Pada saat olahragawan berolahraga, ia akan banyak menggerakan ototnya sehingga akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang harus dihirup, oleh karena itu olahragawan sangat membutuhkan kapasitas paru-paru yang besar.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang :
- Umur
- Aktivitas
- Jenis kelamin
- Riwayat penyakit paru
- Tinggi badan
- Berat badan
3. Covid 19 secara langsung berdampak pada paru-paru dan merusak alveoli (kantung udara kecil). Fungsi alveolus adalah untuk mentransfer oksigen ke pembuluh darah. Pembuluh darah atau kapiler ini membawa oksigen ke sel darah merah (sel darah merah). Sel darah merah inilah yang akhirnya mengirimkan oksigen ke semua organ dalam tubuh.
Virus bekerja dengan cara merusak dinding dan lapisan alveolus dan kapiler. Puing-puing dari kerusakan, yaitu protein plasma terakumulasi di dinding alveolus dan menebalkan lapisannya. Saat dinding menebal, transfer oksigen ke sel darah merah terganggu. Semakin tebal dinding, semakin sulit untuk mentransfer oksigen ke sel darah merah, yang menyebabkan kesulitan bernapas karena tubuh kekurangan oksigen. Dan kekurangan oksigen ke organ dalam menyebabkan tubuh mengalami defisit dan mengganggu fungsi organ. Pada titik ini, tubuh berjuang untuk meningkatkan asupan oksigen.
Farhan Azhar Antawirja (12)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan berbeda dengan orang yang beraktivitas biasa, hal ini disebabkan karena seorang olahragawan lebih sering melakukan aktivitas yang cenderung berat, sehingga membutuhkan oksigen lebih banyak, akibatnya kapasitas vital pada paru-paru meningkat.
2. Faktor yang memengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang: umur, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, aktivitas, riwayat penyakit paru-paru, aktivitas fisik, dan jenis kelamin.
3. Virus Covid-19 tumbuh dan banyak di sepanjang dinding saluran pernapasan. Oleh karena itu pada orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus corona pada saat dia batuk, bersin, berbicara, maka sebagian dari dinding saluran pernapasan ini akan terlepas ke luar bersamaan dengan percikan ludah sangat kecil yang disebut droplet.
Naura Aulia Afrida (25)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ada - Nilai kapasitas vital paru pada berbagai macam olahragawan sebenarnya berbeda-beda namun tetap memiliki nilai di atas rata-rata orang yang beraktivitas biasa dikarenakan latihan fisik mampu meningkatkan kemampuan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas vital paru. Jadi nilai kapasitas vital paru pada olahragawan lebih baik daripada orang yang beraktivitas biasa.
2. faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang, yaitu:
- usia, jenis kelamin, status gizi, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan berolahraga, kebiasaan merokok.
3. Banyak pasien covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus covid-19 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Organ yang terinfeksi ini bisa berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya. Misalnya, masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara.
Antari Nailah Zulfa Jinan / (6)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ya ada. Volume dan kapasitas seluruh paru lebih besar pada atlet daripada orang yang non atlet.Hampir seluruh atlet olahraga memiliki pengaruh terhadap kapasitas vital paru dikarenakan latihan fisik yang dilakukan terbukti mampu meningkatkan kapasitas vital paru dibandingkan dengan orang yang tidak atau jarang melakukan aktifitas fisik maupun olahraga. Dan dibandingkan dengan olahraga yang menggunakan otot tubuh bagian bawah, olahraga yang menggunakan otot tubuh bagian atas memiliki nilai kapasitas paru yang lebih tinggi.
2. Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, serta status gizi.
3. Gejala Covid-19 bermacam2 dan hampir semua konsekuensi serius dari Covid-19, merupakan feature pneumonia. Ketika orang dengan Covid-19 mengalami batuk dan demam, ini adalah hasil dari infeksi yang menyerang jalur pernafasan berupa lapisan saluran yang mengalirkan udara antara paru-paru dan bagian luar. Lapisan tersebut terluka, hingga menyebabkan radang. Lalu hal ini pada gilirannya ikut mengiritasi saraf di lapisan jalan napas. Dengan setitik debu saja, dapat merangsang batuk terus menerus. Jika terinfeksi, sistem jaringan tersebut akan melepas cairan hasil infeksi atau radang ke dalam kantung udara yang ada di bagian bawah paru-paru. Saat kantung udara ikut meradang, ini menyebabkan curahan bahan inflamasi (cairan dan sel inflamasi) ke paru-paru. Disitulah manusia berakhir dengan pneunomia. paru-paru yang dipenuhi dengan bahan inflamasi tidak mampu mendapatkan oksigen yang cukup untuk aliran darah, mengurangi kemampuan tubuh untuk mengambil oksigen dan menyingkirkan karbon dioksida. Itulah penyebab kematian yang biasa dengan pneumonia berat. pasien dengan pneumonia virus juga berisiko terkena infeksi sekunder, sehingga mereka juga akan diobati dengan obat anti-virus dan antibiotik. Pneumonia menjadi tidak terkendali dan pasien tidak selamat. ada bukti bahwa pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 mungkin sangat parah. kasus pneumonia Corona cenderung mempengaruhi semua paru-paru, bukan hanya bagian kecil. Setelah kita memiliki infeksi di paru-paru dan, jika itu melibatkan kantung udara, akhirnya respons tubuh pertama-tama adalah mencoba dan menghancurkan virusserta membatasi replikasinya.
1. Ada, kapasitas udara yang dimiliki oleh olahragawan lebih besar dibanding dengan orang yang melakukan aktivitas biasa, karena olahragawan melakukan kegiatan yang lebih berat daripada orang yang beraktivas biasa.
BalasHapus2. Jenis kelamin, usia, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tinggi dan berat badan.
3. Organ-organ yang diserang oleh virus covid-19 merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Fadhyanoor S. Y (11 MIPA 1)
Aqila Najma Septiandhini
BalasHapusXI MIPA 2
1.Ada, karena berolahraga secara rutin dan melakukan berbagai latihan dapat memperkuat fungsi dan kapasitas paru-paru.
2.Usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, status gizi, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga.
3.Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru.
Bill Fajri Hiqbal M
BalasHapusXI MIPA 1
1. Ada karena saat olaragawan aktif, secara fisik, jantung dan paru-paru mereka bekerja lebih keras untuk memasukan oksigen tambahan yang dibutuhkan otot mereka. Sama seperti olahraga teratur yang membuat otot lebih kuat, itu juga membuat paru-paru dan jantung mereka lebih kuat.
2. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, bentuk tubuh, dan kondisi fisik berpengaruh pada volume dan kapasitas paru-paru.
3. Covid-19 menyebabkan cedera pada paru-paru. Beberapa kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh COVID-19 mungkin sembuh perlahan dan sepenuhnya. Tetapi dalam kasus lain, orang yang pulih dari COVID-19 mungkin menghadapi masalah paru-paru kronis. Cedera paru-paru ini dapat menyebabkan "Scar Tissue" yang dikenal sebagai pulmonary fibrosis. Bekas luka dari itu yang menyebabkan lebih sulit untuk bernapas.
1. Ada, karena seorang olahragawan memiliki aktivitas berolahraga yang lebih daripada orang biasa saat berolahraga, karena itu seorang olahragawan memiliki kapasitas udara yang lebih besar.
BalasHapus2. Usia, Jenis Kelamin, Posisi Tubuh
3. Covid-19 menyerang sistem pernafasan manusia, organ organ pernapasan manusia jika terinfeksi akan mengalami gangguan pernapasan yang menyebabkan kurangnya kadar oksigen dalam darah sehingga menyebabkan permasalahan organ lainya
Kheisya Libna Ariella, 19
XI IPS 6
Rafif Prayata (27)
BalasHapusXI Mipa 3
1. Ya, karena paru-paru seorang olahragawan telah menyesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya, hal ini terjadi karena saat berolahraga tubuh membutuhkan oksigen dalam jumlah banyak sehingga paru-paru mulai menyesuaikan dengan perlahan.
2. Faktor2 yang mempengaruhi ialah
- Usia
- Jenis Kelamin
- Berolahraga
- Tidak merokok
- Makanan yg mengandung antioksidan
3. Keterkaitannya yakni, virus Covid 19 menyerang Paru-Paru dengan merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida, Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati, hal ini menyebabkan susahnya bernafas.
Ilham Vardian Mahar
BalasHapus11 MIPA 2
1. Ada, perbedaan itu dapat terjadi karena olahragawan atau orang yang sedang berolahraga melakukan suatu aktivitas yang akan membuat paru paru dan organ pernapasan lainnya bekerja lebih keras dibandingkan orang-orang yang hanya melakukan aktivitas biasa atau ringan. Aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seseorang, secara perlahan akan membesarkan kapasitas paru-paru mereka.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas sesorang adalah usia, massa kerja, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kebiasaan olahraga dan merokok, aktivitas fisik dan riwayat penyakit pada paru-paru.
Keterkaitannya adalah bahwa pasien covid-19 akan mengalami gangguan pernapasan baik ringan maupun berat. Hal ini dapat terjadi karena covid-19 menginfeksi saluran pernapasan pasien dengan agresif terutama saluran bagian atas. Covid-19 masuk ke tubuh melalui dropler atau percikan bersin dan batuk. Pada gejala ringan pasien covid-19 akan mengalami gangguan pernapasan berupa batuk dan flu. Namun jika keadaan memparah, virus covid 19 akan mempengaruhi dan menimbulkan komplikasi penyakit pada pasien yang memiliki riwayat penyakit berat. Tingkat kerusakan dan penyakit paru-paru pada pasien sangat tergantung dengan infeksinya
Nama :Farel anggra cahyono
BalasHapusKelas :XI mipa 5
1. Ada, karena intensitas tinggi berolahraga secara rutin melatih otot pernafasan olahragawan sehingga kapasitas oksigennya lebih banyak. Sedangkan intensitas rendah berolahraga yang tidak sesering olahragawan membuat otot pernafasan orang biasa berkapasitas oksigen lebih sedikit.
2. Usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kebiasaan berolahraga, aktivitas rutin dan kondisi kesehatan.
3. COVID-19 adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan, wajar bila pasien COVID-19 pernapasannya terganggu. Pada sebagian besar kasus, COVID-19 hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia.
RAINA SISKA PRATIWI (34)
BalasHapusXI IPS 6
1. iya ada, karena kapasitas udara yang dimiliki atlet olahragawan lebih besar daripada orang yang melakukan aktivitas biasa. Hal tersebut dikarenakan pada saat olahraga tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbondioksida dibandingkan orang yang melakukan aktivitas biasa.
2. usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, status gizi, kebiasaan merokok, olahraga.
3. Covid-19 adalah virus yang sangat berkaitan dengan sistem pernapasan tubuh. Virus ini melakukan perjalanan ke area dada dan masuk ke tabung bronkial. Tabung bronkial langsung berarah ke paru-paru dari tenggorokan. Ketika bronkial bengkak karena peradangan, maka sirkulasi oksigen pada tubuh juga pasti bermasalah.
Sindi Lestari Ayu Febrianti (31)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ada perbedaan antara kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan dengan orang yang beraktivitas biasa. Seorang olahragawan membutuhkan kapasitas udara yang kuat, karena saat berolahraga tubuh memerlukan lebih banyak oksigen, dibanding orang yang melakukan aktivitas biasa. Juga seorang olahragawan sangat bergantung pada kapasitas parunya, untuk tampil sempurna. Kapasitas paru yang baik memberikan olahragawan kemampuan untuk menghirup banyak udara, sehingga otak dan ototnya menerima asupan oksigen yang cukup untuk berlatih dan berolahraga berat. Asupan oksigen yang lebih banyak tidak hanya akan meningkatkan daya tahan tubuhnya, namun juga meningkatkan kesehatan otak, menambah kewaspadaan, dan mengurangi rasa kantuk.
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang di antaranya, yaitu faktor umur, riwayat penyakit, jenis kelamin, riwayat pekerjaan, posisi tubuh, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, aktivitas sehari-hari dan kondisi kesehatan.
3. Keterkaitan antara pasien covid 19 dengan gangguan pada proses pernapasan yaitu, pasien covid-19 mengalami gangguan pernapasan karena terinfeksi virus corona dan mengidap Covid-19.
Hal itu ternyata bisa terjadi karena cara kerja virus ini yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru.
Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
ADITYA BUDI KURNIAWAN
BalasHapusXI MIPA 3
1. Ada. Olahragawan cenderung lebih memiliki kapasitas udara yang jauh lebih besar daripada orang yang beraktivitas normal. Hal ini dikarenakan para olahragawan lebih banyak melakukan aktivitas fisik yang melatih otot dan kekuatan yang membuatnya memerlukan oksigen lebih banyak dari orang yang beraktivitas normal.
2. a. Usia
b. jenis kelamin
c.kondisi kesehatan
d. aktivitas fisik
e. posisi tubuh
f. tinggi
g. berat badan.
3. Covid 19 menyerang saluran pernapasan, pasien yang terkena infeksi ini menyebabkan oksigen tak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendahnya kadar oksigen.
MICKEY SYACH ABDULLAH
BalasHapusXI MIPA 3
20
1. Ada. Kapasitas udara, terutama kapasitas vital paru seorang olahragawan cenderung lebih tinggi dibanding orang yang beraktivitas biasa. Hal ini didapatkan karena frekuensi latihan yang baik dan teratur. Kapasitas paru yang maksimal sangat penting bagi olahragawan agar memiliki daya tahan tubuh yang baik saat pertandingan.
2. Jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, aktivitas, posisi tubuh, riwayat penyakit, kondisi kesehatan, status gizi, dan kebiasaan merokok.
3. Virus Covid-19 menyerang organ dan jaringan yang berfungsi dalam pernafasan, sehingga pengidapnya mengalami gangguan pernafasan. Organ pernafasan yang diserang virus ini bisa berbeda-beda tiap pasien. Ada yang menyerang tenggorokan, paru-paru, dan saluran udara. Bahkan dampak virus ini bisa menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru.
Hana Prameswari Suherni (16)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Kapasitas udara yang dimiliki olahragawan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang beraktivitas biasa, hal ini dikarenakan olahraga mempengaruhi fungsi paru-paru pada olahragawan, mengakibatkan peningkatan kapasitas vital paru dan mengembangkan daya tahan yang lebih besar pada otot pernapasan. Hampir seluruh olahragawan memiliki pengaruh terhadap kapasitas vital paru dikarenakan latihan fisik yang dilakukan terbukti mampu meningkatkan kapasitas vital paru dibandingkan dengan orang yang tidak atau jarang melakukan aktifitas fisik maupun olahraga.
2. Kapasitas pernafasan paru paru seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1). Aktivitas fisik
2). Usia
3). Jenis kelamin
4). Tinggi dan berat badan
5). Intensitas latihan
6). Kondisi kesehatan
7). Riwayat penyakit
8). Status gizi
3. Virus COVID-19 menyerang organ organ pernapasan seperti paru paru, virus ini dapat memicu ARDS (sindrome gangguan pernapasan akut) pada pasien yang telah sakit parah. ARDS ini dapat memicu infeksi, trauma dan sepsis, kondisi ini menyebabkan kerusakan pada paru paru yang menyebabkan kebocoran cairan dari pembuluh darah kecil di paru paru. Cairan itu terkumpul di alveoli, dan membuat paru paru sulit mentransfer oksigen ke darah.
terimakasih atas jawabannya
Hapus1. Ada. Seorang olahragawan memiliki kapastias paru – paru yang lebih banyak daripada orang yang beraktivitas biasa karena latihan fisik yang dilakukan para olahragawan mampu meningkatkan kemampuan kapasitas paru.
BalasHapus2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru - paru seseorang yaitu:
- Usia
- Jenis kelamin
- Suhu tubuh
- Posisi tubuh
- Aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Tinggi dan berat badan
- Riwayat penyakit paru
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
Naila Awalida Putri (25)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Ada. Seorang olahragawan memiliki kapastias paru – paru yang lebih banyak daripada orang yang beraktivitas biasa karena latihan fisik yang dilakukan para olahragawan mampu meningkatkan kemampuan kapasitas paru.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru - paru seseorang yaitu:
- Usia
- Jenis kelamin
- Suhu tubuh
- Posisi tubuh
- Aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Tinggi dan berat badan
- Riwayat penyakit paru
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
terimakasih atas jawabannya
HapusKANYA INDAH FANISA (20)
BalasHapusXI MIPA 1
1. Ada, karena kapasitas udara manusia berbeda-beda. Olahragawan memiliki kapasitas udara yang lebih besar daripada orang yang beraktivitas biasa, karena aktivitas yang dilakukan oleh olahrawan lebih berat daripada orang biasa.
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru seseorang adalah :
- Aktivitas.
- Usia.
- Jenis kelamin.
- Kondisi kesehatan.
- Kebiasaan olahraga.
- Riwayat penyakit.
3. covid-19 adalah virus yang sebagian besar menyerang atau menginfeksi saluran pernapasan manusia sehingga pasien yang terkena virus ini akan mengalami kesulitan bernafas.
Revina Anastaya (30)
HapusXI Mipa I
1. Kapasitas udara yang dimiliki seorang olahragawan berbeda dengan orang yang beraktivitas biasa, hal ini disebabkan karena seorang olahragawan lebih sering melakukan aktivitas yang cenderung berat, sehingga membutuhkan oksigen lebih banyak, akibatnya kapasitas vital pada paru-paru meningkat
2. Faktor yang mempengaruhi kapasitas pernapasan paru-paru antara lain: usia, jenis kelamin, posisi tubuh, tinggi dan berat badan, kebiasaan merokok, riwayat penyakit, dan aktivitas fisik
3. Virus Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini menyebar melalui cairan seperti air liur. Jika virus ini masuk ke tubuh, dan kemudian berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator
FEBRI ANDRIYANI XI MIPA 1 (13)
BalasHapus1. Ada. Kapasitas udara, kapasitas olahragawan biasanyalebih tinggi dibanding orang yang beraktivitas biasa. karena olahragawan sering melatih fisiknya dengan baik dan teratur.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru - paru seseorang yaitu:
- Usia
- Jenis kelamin
- Suhu tubuh
- Posisi tubuh
- Aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Tinggi dan berat badan
- Riwayat penyakit paru
3. Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas. Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernafas. Masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara. Dalam beberapa kasus infeksi, dampak yang diakibatkan oleh infeksi virus ini bisa menimbulkan kerusakan parah pada paru-paru. Virus bekerja dengan membajak sel-sel di dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam sel tersebut dan mereproduksi diri. Setelah berkembang menjadi lebih banyak, virus akan menyebar ke sel-sel baru yang ada di sekitar sel tempat ia tinggal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSABRINA KAISAFANA MULDANI (29)
BalasHapusXI MIPA 2
1. Ternyata, para atlet mempunyai kapasitas paru-paru yang sangat kuat. Mereka sudah dilatih untuk bisa mengatur napas, menghirup oksigen, menyimpannya, dan memanfaatkannya secara efisien. Dengan cara rutin berolahraga dan fokus pada pernapasan kesehariannya. Sedangkan kebanyakan orang bernapas lewat hidung dan mulut secara tidak seratur sehingga pernapasan mereka tidak sekuat para atlet. Maka, Dapat disimpulkan bahwa para atlet memiliki kapasitas udara lebih besar dibanding orang biasa.
2.Bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada (compliance paru)
3. Pengidap COVID-19 pada infeksi ringan, biasanya mereka hanya mengalami sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sedikit demam. Pasien yang mengalami demam dan batuk, mengartikan bahwa sudah masuk ke dalam moderate infection atau infeksi sedang. Hal ini menunjukkan bahwa COVID-19 mengganggu saluran pernapasan mulai dari hidung, tenggorokan, sampai paru-paru. COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi pernapasan lainnya seperti Pneumonia dan Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Semakin parah, COVID-19 menyerang istem pernapasan maka penderita semkain kekurangan oksigen sehingga membutuhkan bantuan
ADINDA PRISCILIA TRISAKA
BalasHapusXI IPS 6
1. Ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. umur, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, aktivitas, riwayat penyakit paru-paru, aktivitas fisik, dan jenis kelamin.
3. 3) Covid 19 merupakan virus yang bisa menginfeksi pada sistem pernapasan pada manusia. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru-paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul.
Nama: Naftania Clarissa Maheswari
BalasHapusKelas: XI MIPA 5
Absen: 20
1. Ada, karena seorang olahragawan telah terbiasa melakukan latihan aktivitas fisik berat yang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru jadi kapasitas udara yang dimiliki oleh olahragawan lebih besar dibandingkan orang yang beraktivitas biasa.
2. Jenis kelamin, usia, posisi tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tinggi dan berat badan, riwayat penyakit paru
3. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
M.Dimas Romero
BalasHapusXI Mipa 2
1. ada, olahragawan memiliki kapasitas paru paru yang lebih besar dari orang yang beraktivitas biasa karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas berat
2. aktivitas fisik, jenis kelamin, usia, berat badan, riwayat penyakit paru
3. covid 19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan biasanya orang yang terinfeksi coronavirus akan mengalami beberapa gejala dan diantaranya ada gangguan sistem pernapasan seperti flu jika sudah parah bisa menimbulkan pneumonia, MERS dan SARS
Muhammad Fauzan Aziz
BalasHapusXI MIPA 3
1. Ada, karena kapasitas yang di miliki oleh olahragawan lebih besar hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat
2. Umur,Jenis kelamin,Massa kerja,Kebiasaan merokok,Kebiasaan olahraga,Riwayat penyakit paru,Aktivitas fisik,Tinggi dan berat badan
3. Setiap infeksi virus corona dimulai dari sistem pernapasan melalui droplet (percikan cairan mulut dari bersin atau batuk) atau benda yang terkontaminasi,dampak yang disebabkan virus corona pada paru-paru sangat bergantung pada tingkat keparah infeksinya. Bila seseorang berada dalam kelompok berisiko tinggi (pengidap penyakit kronis, lansia, dan perokok), infeksi COVID-19 pada paru-paru bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Suhail fadhlu ramadhan
BalasHapusXI mipa 5
1.ada, karena biasanya seorang olahragawan banyak melakukan aktivitas yang berat yang membuat kapasitas paru paru nya menjadi lebih besar
2.-umur
-jenis kelamin
-kebiasaan merokok
-berat badan
-aktifitas berat
-olahraga
-riwayat penyakit paru paru
3.imflasi yang di akibatkan oleh covid 19 mempengaruhi pembuluh darah hal tersebut menyebabkan oksigen tidak bisa memasuki darah dan menyebabkan rendah nya kadar oksigen
Nama : Anfirta kauthar abyan
BalasHapusKelas : 11 MIPA 2
1. Ada. Olahragawan tentu memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dibandingkan orang yang beraktivitas biasa. Salah satu cara meningkatkan kapasitas paru-paru adalah dengan berolahraga. Pada saat olahragawan berolahraga, ia akan banyak menggerakan ototnya sehingga akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang harus dihirup, oleh karena itu olahragawan sangat membutuhkan kapasitas paru-paru yang besar.
2. Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
3. Virus Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini menyebar melalui cairan seperti air liur. Jika virus ini masuk ke tubuh, dan kemudian berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul. Ini bisa membuat pasien mengalami kesulitan bernafas sehingga butuh alat bantu pernafasan (ventilator)
Terimakasih
Diva Nabila Putri (11)
BalasHapusXI IPS 6
1. Ya, ada. Kapasitas paru-paru seorang olahragawan jelas berbeda dengan orang biasa karena seorang olahragawan sudah dilatih dan dibiasakan untuk menyimpan serta menggunakan oksigen lebih banyak dalam aktivitasnya. Karena aktivitas fisik yang berat itulah yang membedakan seorang olahragawan dan orang biasa jika dilihat dari kapasitas paru-parunya.
2. Kapasitas vital paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, riwayat pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, serta status gizi.
3. Covid 19 merupakan virus yang meyerang pada sistem pernafasan manusia. Virus ini menyerang kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernafas, sehingga pasien yang organ pernafasan nya terinfeksi covid 19 ini akan mengalami kesulitan dalam bernafas dan bila tidak di lakukan tindakan medis maka akan menyebabkan kerusakan pada organ paru-paru bahkan mengakibatkan komplikasi pada organ lainnya yang memiliki penyakit bawaan atau (komorbid).
Salma Elsa Anindya (37)
BalasHapusXI IPS 6
1. Ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. umur, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, aktivitas, riwayat penyakit paru-paru, aktivitas fisik, dan jenis kelamin.
3. 3) Covid 19 merupakan virus yang bisa menginfeksi pada sistem pernapasan pada manusia. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru-paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul.
Muhammad Azriel Sherwin XI IPS 6
BalasHapus1. Jelas Ada, karena kapasitas yang di miliki oleh olahragawan lebih besar hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat
2. Umur,Jenis kelamin,Massa kerja,Kebiasaan merokok,Kebiasaan olahraga,Riwayat penyakit paru,Aktivitas fisik,Tinggi dan berat badan
3. Setiap infeksi virus corona dimulai dari sistem pernapasan melalui droplet (percikan cairan mulut dari bersin atau batuk) atau benda yang terkontaminasi,dampak yang disebabkan virus corona pada paru-paru sangat bergantung pada tingkat keparah infeksinya. Bila seseorang berada dalam kelompok berisiko tinggi (pengidap penyakit kronis, lansia, dan perokok), infeksi COVID-19 pada paru-paru bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa.
thufael hadir
BalasHapusUlama Arya (34) XI MIPA 1 HADIR
BalasHapusDanu Pambudi (9) XI IPS 6 HADIR
BalasHapusKeanu Adji XI MIPA 4
BalasHapus1.Kebutuhan oksigen saat berolahraga itu lebih besar dari pada berdiam saja
2.Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada (compliance paru).
3.Organ yang terinfeksi ini bisa berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya.
Misalnya, masalah pernapasan tersebut bisa berpengaruhh pada paru-paru, tenggorokan, dan saluran udara.
Muhammad kafi, XI IPS 6
BalasHapus1.ada, karena frekuensi udara seorang olahragawan lebih besar di bandingkan orang yang beraktivitas biasa, olahragawan membutuhkan energi lebih banyak sehingga banyak okigen diperoleh ketka bernaas.
2. umur, aktivitas,kebiasaan merokok dan pola hidup.
3. virus covid-19 ini smirip dengan sars yaitu virus yang menyerang sistem pernafasan manusia, seperti tenggorokan dan paru-paru dan bisa mengakibatkan kematian, oleh karena itu kita harus hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah.
Zahidah Azzahra (XI MIPA 5)
BalasHapus1. Ada, kapasitas udara yang di miliki olahragawan lebih besar dari pada seseorang yang melakukan aktivitas biasa saja, hal tersebut terjadi karena olahragawan sudah terbiasa melakukan aktivitas yang berat.
2. umur, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, aktivitas, riwayat penyakit paru-paru, aktivitas fisik, dan jenis kelamin.
3. 3) Covid 19 merupakan virus yang bisa menginfeksi pada sistem pernapasan pada manusia. Saat virus ini berkembang, mereka mulai menginfeksi sel-sel di sekitarnya. Gejalanya biasanya mulai terasa di belakang tenggorokan, berupa rasa nyeri tenggorokan dan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran pangkal paru-paru, hingga masuk ke paru-paru. Proses ini merusak jaringan pada paru-paru, membuat jaringan ini membengkak, sehingga lebih sulit bagi paru-paru untuk memasok oksigen dan menyalurkan keluar karbondioksida. Pembengkakan pada jaringan paru-paru dan kurangnya oksigen dalam darah membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati. Pneumonia, radang paru-paru, bisa muncul.
RAIHAN HANIF, XI IPS 6 (33)
BalasHapus1.ada, karena frekuensi udara seorang olahragawan lebih besar di bandingkan orang yang beraktivitas biasa, olahragawan membutuhkan energi lebih banyak sehingga banyak okigen diperoleh ketka bernaas.
2. umur, aktivitas,kebiasaan merokok dan pola hidup.
3. virus covid-19 ini smirip dengan sars yaitu virus yang menyerang sistem pernafasan manusia, seperti tenggorokan dan paru-paru dan bisa mengakibatkan kematian, oleh karena itu kita harus hati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah.
Ikhsan Darmawan - XI MIPA 5
BalasHapus1. ada, para olahragawan dilatih untuk bisa mengatur napas sesuai keinginan mereka, karena itu para olahragawan mempunyai kapasitas paru-paru yang sangat kuat, hal ini juga didukung dengan faktor aktivitas olahraga rutin mereka. jadi bisa dikatakan bahwa para olahrgawan memiliki kapasitas udara lebih besar dibanding orang yang beraktivitas biasa.
2. umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, kebiasaan merokok dan olahraga.
3. Setiap infeksi virus corona dimulai dari sistem pernapasan melalui droplet percikan cairan mulut dari bersin atau batuk atau benda yang terkontaminasi. virus corona bereplikasi untuk melakukan perjalanan ke arena dada dan masuk ke tabung bronkial yang langsung mengarah ke paru-paru dari trakea. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan yang akan mengakibatkan batuk kering, hingga sistem pernapasan manusia.