Assalammualaikum warahmatulahi wabarakatuh
Pada pertemuan kali ini kita masuk Materi Sistem Koordinasi Manusia. Silahkan simak baik-baik materi hari ini, sebelum pembelajaran dimulai silahkan berdoa dan mengabsen melalui kolom komentar di Blog ini.
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormon, dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
3.11 Mengevaluasi bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literatur
4.11 Melakukan kampanye narkoba lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses sistem regulasi (Sistem Hormon) pada manusia
2. Peserta didik mampu menjelaskan mengaitkan hubungan antara struktur, fungsi Sistem Hormon pada sistem koordinasi manusia
3. Peserta didik mampu menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem regulasi (Sistem Hormon) pada manusia
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sisem Hormon sebagai sistem regulasi manusia
Apersepsi:
Bayangkan diri Anda berjalan di lorong yang gelap. Apa yang Anda rasakan dan lakukan jika berada di kondisi tersebut? Bagaimana keterlibatan beberapa sistem hormon pada sistem koordinasi pada kondisi tersebut? Untuk mengetahui jawabannya silahkan simak materi pertemuan 1 berikut dengan Sub Tema SISTEM HORMON.
A. SISTEM HORMON
Selain sistem saraf, tubuh kita juga diatur oleh sistem endokrin atau sistem hormon. Sistem endokrin mengatur aktivitas tubuh dengan cara melepaskan atau menyekresikan senyawa kimia yang disebut hormon. Kelenjar adalah sekelompok sel yang menghasilkan atau menyekresikan suatu bahan yang berguna. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran sehingga produknya disekresikan secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon disekresi secara eksositosis ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh menuju organ-organ tertentu yang dsebut organ sasaran.
B. Macam-Macam Kelenjar yang menghasilkan hormon
1). Kelenjar Hipofisis/Pituitari/Master Gland
Penyakit yang Mungkin Terjadi Akibat Gangguan Hormon
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang umum terjadi karena pengaruh gangguan hormon:
1. Sindrom Cushing
Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom Cushing bisa disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal.
2. Hipopituitarisme
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dengan jumlah yang memadai, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang dihasilkan kelenjar pitutiari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang beragam.
Pada anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas.
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan terhadap suhu dingin, serta penurunan nafsu makan.
4. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)
Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur terganggu dan menyebabkan jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah satu faktor penyebab kemandulan pada wanita.
Penyebab penyakit PCOS belum diketahui secara pasti, namun penyakit ini diduga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin.
5. Gigantisme
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi gigantisme merupakan penyakit akibat gangguan hormon ketika tubuh anak menghasilkan hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi badan dan berat badan di atas rata-rata.
6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, namun kondisi ini juga bisa dialami pria.
Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan cemas, hingga detak jantung menjadi lebih cepat atau dada berdebar-debar.
7. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak bisa menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat tumbuh kembang mereka.
Masih ada beragam penyakit dan kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya gangguan hormon dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian pemeriksaan yang seksama untuk bisa menentukan penyakit yang mendasari munculnya gangguan hormon tersebut.